4. Different Approach

169 13 0
                                    

Apabila Edith, Freya dan juga Guinevere mendekati Ethan, Fabio dan juga Gamaliel secara perlahan? Berbeda dengan Hayley dalam mendekati pria asal China bernama Harvey Harrison. Dirinya malah langsung melakukan making out bersama Harvey disebuah apartemen pribadi milik pria itu.

Hayley sangat tidak menyukai perkenalan yang penuh basa-basi dan drama. Lebih baik gasspoll daripada bertele-tele tak pasti.

"Mengapa kau tidak memakai pengaman dan mengeluarkannya didalam?!" Protesan yang keluar dari mulutnya, yang saat ini sudah berpakaian rapih. Menyesapi tehnya dan memakan cake yang telah disediakan pria bermarga Harrison ini.

Sedangkan Harvey yang saat ini tengah mengerikan rambutnya dengan handuk pun terkekeh. "Kenapa emang? Lebih baik mengeluarkannya didalam bukan? Lebih enak." Ujarnya, yang langsung mengambil tempat disamping Hayley.

"Yak! Kalau sampai aku hamil bagaimana?!" Protes Hayley lagi, kepada pria yang terlihat sangat santai ini. Seakan ini bukan masalah yang besar untuk dia.

"Menikah." Jawab Harvey yang terlihat sangat acuh. Bagi dia, kenapa harus di persulit sih? Ya kalau hamil, ia harus menikahi wanita ini. Mudah bukan?

"Tapi aku tidak mau memiliki anak!" Sambung Hayley, yang benar-benar tidak mau memiliki seorang anak. Selain dirinya ini sedang menjalani misi, dia juga emang enggan untuk mempunyai anak. Merepotkan.

"Kenapa? Bukankah akan sangat menyenangkan. Aku dan Kamu akan menjadi orang tua?" Balas Harvey, yang sepertinya menyukai ide ini.

Hayley mengambil nafasnya dalam-dalam, sebelum dirinya menimpuk pria yang ada di sampingnya ini dengan Sendok yang ia pegang. "Yak! Kita baru hari ini berkenalan, dan kau dengan gampangnya bicara menikah, orang tua dan anak?!" Ocehnya, yang tidak habis pikir dengan cara berpikir pria bermarga Harrison ini.

"Lalu, kau mau apa? Ini semua sudah terjadi, aku menikmati dirimu dan kau menikmati diriku. Apa yang harus disesalkan? Toh kalau misalkan kamu hamil, aku akan bertanggung jawab menikahi dirimu. Kenapa harus kau bawa susah sih?" Sahut Harvey, yang aneh akan letak kesalahan yang ia punya.

Hayley pun langsung mendecak, dan bangun dari duduknya. "Terserah kau!" Kesalnya, lalu pergi meninggalkan pria ini sendirian.

Bukannya mencegah atau menghampiri, Harvey menatap punggung wanita yang memiliki marga yang sama dengan dirinya, yang kian menjauh. Mengambil ponsel yang ada disaku celananya setelah ia memastikan bahwa wanintanya sudah benar-benar pergi.

"Berikan aku data mengenai Hayley Yazuardi. Aku akan berikan fotonya pada dirimu, dan kutunggu kau dalam waktu 5 menit untuk kau memberikan semua data tentang dia." Ujarnya. Setelahnya, ia langsung mematikan teleponnya secara sepihak, setelah mengatakan semua yang ia perlukan.

"Hayley Yazuardi." Gumamnya, dengan salah satu tangan yang sibuk memutar gelas yang berisi Wine sebelum meminumnya.

Dilain sisi, Hayley terus memaki pria bernama Harvey Harrison itu dengan berbagai umpatan di sepanjang jalan menuju asrama. "Menikah? Punya anak? Kau bercanda! Dia pikir pernikahan hanyalah lelucon sesaat?!" Geramnya, yang masih sangat terngiang-ngiang oleh perkataan pria asal China tadi.

Dirinya itu sangat menjunjung tinggi pernikahan. Ia tidak akan pernah bermain-main dengan ikatan sakral itu. Apalagi mengenai anak. Ia tidak mau mempunyai anak sebelum ia menikah, dan juga ia mau mempunyai anak dengan orang yang ia cintai dan juga mencintai dirinya. Bukan seperti pria berasal dari China itu, yang terlihat bajingan terhadap pernikahan.

Kalau saja ia tidak ingat dengan misinya? Ia sudah pastikan pria itu akan terkapar dengan lubang yang ada di dahinya, karena ulah yang dirinya perbuat, karena sudah menembaknya tepat di dahi pria itu.

OUR MISSION - JENRINA, JAEMINJEONG, RENNING, HAESELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang