5. Really Danger

171 14 0
                                    

"Freya Alexander." Panggil seseorang, disaat Freya ingin melangkahkan kakinya masuk kedalam caffe, untuk mengerjakan tugas kuliahnya.

Freya yang merasa namanya dipanggil pun menoleh. Kedua alisnya langsung saling bertaut satu sama lain, menatap bingung wanita yang ada dihadapannya. Namun, kakinya sangat enggan untuk jalan mendekati wanita itu.

Wanita yang menunggu Freya, yang saat ini ada dihadapannya pun bingung, karena dia yang tetap diam dan tidak menghampirinya. Alhasil, wanita itu yang menghampiri dia. "Freya Alexander, benar?" Tanya perempuan itu yang membuat sang empuh yang punya nama pun mengangguk.

"Lalu kau?" Tanya balik Freya, yang membuat wanita itu membelalak kaget. Bagaimana bisa ada orang yang tidak mengenalnya? Pikir wanita itu.

"Yura Shinkana." Ujar Yura, yang langsung memperkenalkan dirinya di hadapan wanita yang tidak tau akan dirinya.

"Lalu?" Tanya Freya lagi, yang tidak mengerti maksud dari panggilan, serta perkenalan wanita yang ada di hadapannya ini. Dan tentu itu membuat wanita bermarga Shinkana ini semakin kaget.

"Kau sungguh tidak mengenal diriku?!" Tanya Yura yang masih terkejut nan heran, akan wanita yang ada di hadapannya ini, yang benar-benar tidak tau siapa dirinya.

Freya langsung mendecak kesal begitu mendengarnya. Wanita yang ada di depannya ini benar-benar menyita waktunya! Ia sangat tidak suka orang yang bertele-tele. "Katakan apa mau-mu." Ujarnya to the point.

Freya yang mendengar itu tertawa, baru kali ini ada orang yang berani mengatakan itu kepada dirinya, apalagi wanita itu hanyalah mahasiswa biasa menurutnya. "Istri dari Fabio Luciano? Apakah kau bercanda? Jalang kecil nan miskin seperti dirimu menjadi istri dari sia? Sudah dibayar berapa dan apa saja olehnya?" Tanyanya dengan nada sarkas nan tidak bersahabatnya.

Freya yang mendengar itu pun menyeringai, menatap remeh wanita yang ada didepannya. "Kau siapa? Pembantunya tuan Luciano, yang disuruh untuk mengatakan itu semua?" Tanya baliknya, yang sukses membuat wanita ini naik pitam.

"Aku kekasihnya Fabio!" Teriak Yura, yang sudah tidak bisa menahan rasa marahnya.

Kedua alisnya Freya langsung di naikkan, ia juga menganggukan kepalanya, dan juga terkekeh. "Ah, jadi kau wanita yang ingin dijodohkan oleh kekasihku? Pantas saja dia tidak mau di jodohkan. Btw, dimana kau duduk? Kenapa aku tidak melihat dirimu? Ah iya, dirimu kan sangat tidak penting disana." Ujarnya yang tidak kalah sarkasnya.

"Yak, kau--"

"Waktumu sudah habis, aku memberikan waktu 5 menit kepada setiap orang yang ingin bicara kepada diriku, dan waktu yang aku berikan untuk dirimu telah habis. Kalau begitu, sampai jumpa." Pamit Freya, yang langsung pergi meninggalkan wanita gila, menurut dirinya.

"Ah ya, kau boleh menggoda kekasihku sampai kau puas. Aku yakin bahwa seorang pria berstandar tinggi seperti kekasihku ini tidak akan menoleh pada perempuan yang sangat tidak penting seperti dirimu." Sambungnya, sebelum pergi meninggalkan wanita ini.

Yura menatap punggung Haechan yang perlahan menjauh dengan perasaan kesal dan juga marah. "Cari tau semua hal tentang wanita yang bernama Freya Alexander tadi, aku tunggu sampai besok." Titahnya kepada orang suruhannya.

Sedangkan Freya? Ia sedang meminum Ice Tea secara lahap tanpa menyisahkannya. Sungguh, mood dia hari ini seketika hancur karena kedatangan wanita itu. Niatnya ingin mengumpulkan tugas, ia urungkan.

Ternyata benar apa kata pria bermarga Luciano itu, kalau keluarganya bukan sembarang keluarga lainnya. Bagaimana bisa perempuan itu tau dimana dirinya pagi ini? Berati Informan mereka sangat cepat untuk mengetahui keberadaannya. Ia pastikan bahwa mereka mencari seluruh data mengenai dirinya. Namun dia tidak pernah khawatir tentang itu. Teman mungilnya itu sangat handal menutupi jati dirinya yang sebenarnya.
---

OUR MISSION - JENRINA, JAEMINJEONG, RENNING, HAESELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang