Bab 11

32 7 4
                                    

Halo, teman-teman, sebelum baca lanjutan Meet Me, boleh ya saya kasih info tentang buku saya yang baru terbit. Judulnya Mirah (barang kali ada yang familier dengan judul ini). Jadi, Mirah sudah terbit di bawah naungan BIP dan saat ini sedang Spesial Offer (hanya sampai tanggal 30 Oktober 2024).

 Jadi, Mirah sudah terbit di bawah naungan BIP dan saat ini sedang Spesial Offer (hanya sampai tanggal 30 Oktober 2024)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tersedia di BIP Official Shop Shopee Mall. 

Terima kasih banyak buat teman-teman yang sudah berkenan mendukung selama ini. Semoga menghibur dan mendapatkan hal-hal baik dari cerita ini ^^


***


Semua orang juga akan terkejut mendengar bentakan di tempat umum. Bukan hanya marah, tapi juga malu karena sudah ribut-ribut begitu. Giri berdiri dari bangku, tangannya mengepal.

"Jangan kasar sama perempuan, bisa?" tanya Giri, berupaya menahan emosi.

"Bukan urusanmu." Listu kembali mengarahkan pandangan ke Ratri. Tangannya kemudian mencengkeram pergelangan tangan perempuan itu. "Ayo!"

Ratri menarik tangannya. "Listu ini tempat umum," ujarnya, lirih.

"Kalau tahu tempat umum, jangan bantah." Listu kembali menarik tangan Ratri.

Giri yang enggan melihat pemandangan itu pun lantas mendekat kepada Listu. Ditahannya bahu pria itu. Seolah jadi tameng buat Ratri, Giri berdiri di antara mereka dan memegang tangan Listu yang mencengkeram Ratri.

"Lepas," perintahnya, dingin.

"Kamu siapa ikut campur urusanku?!" Nada bicaranya sungguh tinggi sekali. "Kamu nuduh aku selingkuh padahal kamu pelakunya sendiri, Ra?"

Giri melirik ke Ratri. Perempuan itu menunduk, seperti enggan menatap ke sosok yang pernah dikenalkannya sebagai pacar ini. Dari situ saja Giri sudah tahu ada sesuatu yang tidak beres dengan hubungan mereka.

Saat Giri lengah, Listu sontak mendorongnya dengan keras. Hampir saja pria itu terjatuh menimpa Ratri yang duduk di belakangnya. Ia pun membalas dorongan Listu dengan dorongan yang langsung membuat Listu terjengkang.

Tentu saja kejadian itu membuat orang-orang mendekat ke mereka, pun dengan petugas keamanan yang berusaha melerai keduanya.

Listu mengumpat seraya bangkit, sedangkan Giri menatapnya tajam bak binatang buas yang siap menerkam mangsa. Kedua tangannya mengepal di sisi badan, seolah bersiaga untuk serangan selanjutnya. Namun, Listu hanya meronta dari pegangan beberapa orang yang berusaha melerai mereka.

"Lepas, saya mau pergi," ucapnya, kemudian mendekat kepada Ratri. "Kita belum selesai, Ra."

Pria itu meninggalkan Giri dan Ratri, dan kerumunan yang mulai memisahkan diri. Giri kemudian berbalik, dan mengamati perempuan yang menunduk di bangkunya sejak tadi. Tubuhnya gemetar. Perempuan itu menangis.

Meet Me in the MiddleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang