chapter 二

319 57 12
                                    

HAPPY READING

02






"Saya mengirimimu beberapa slide beberapa jam yang lalu, apa kamu punya kesempatan untuk melihatnya?" Hyunjin bertanya ketika dia duduk di sebelah Felix.

Felix pergi ke ruangan Hyunjin setelah dia selesai dengan pekerjaannya, dan kemudian keduanya memutuskan bahwa mungkin yang terbaik adalah bekerja di ruang meeting. Karena ukurannya lebih besar dan akan memberi mereka ruang untuk bekerja berdampingan. Semua orang sudah pulang, dan hanya ada mereka berdua disana.

"Tidak, maaf, saya tidak sempat, Tuan Hwang." jawab Felix.

"Tidak apa-apa, pelajari sekarang dan beri tahu saya pendapatmu. Saya tahu dua minggu sepertinya berlebihan untuk mengerjakan satu presentasi, tapi ini meeting yang sangat penting, jadi saya ingin persiapannya matang," kata Hyunjin.

"Noted," jawab Felix sambil mengangguk sambil membuka slide yang dikirimkan Hyunjin melalui email kepadanya.

Semua orang di kantor tahu bahwa Hyunjin adalah seorang yang gila kerja. Dia juga suka menyelesaikan sesuatu secepat mungkin, jadi jika dia bersedia meluangkan waktu dua minggu untuk mempersiapkan satu meeting, maka jelas meeting itu sangat penting.

Felix tidak akan menggambarkan dirinya sebagai pekerja keras, dia lebih merupakan tipe orang yang berkinerja rata-rata. Cukup untuk berlayar tanpa kesulitan. Namun dengan presentasi kali ini, ia sangat ingin memberikan yang terbaik. Terutama karena dia ingin membuat Hyunjin terkesan.

"Grafik ini, demografi manakah yang diwakilinya?" Felix bertanya sambil menunjuk layar laptopnya.

Hyunjin mengenakan kacamata baca berbingkai tebal berwarna hitam saat dia bangkit dari kursinya. Felix selalu menganggap setiap gerak-gerik Hyunjin sangat seksi, cukup untuk membuat napasnya sesak sejenak. Dia berdiri di belakang Felix, sebelum membungkuk untuk melihat layar. Wajahnya tepat di samping wajah Felix, dan jika salah satu dari mereka memiringkan kepala mereka, pasti wajah mereka akan bersentuhan.

Pikiran Felix mulai berpacu seketika entah melayang kemana. Apakah ini cara Hyunjin menggoda? Menunjukkan bahwa dia tertarik padanya? Felix tidak ingin salah mengartikan dan mengambil langkah pertama. Dia tidak ingin mengambil risiko kehilangan pekerjaannya, jadi dia terus melihat ke layar saat Hyunjin dengan tenang menjelaskan slide tersebut.

Felix mencoba memperhatikan, tapi alih-alih mendengarkan kata-kata Hyunjin, dia hanya bisa fokus pada kedalaman suaranya. Dia juga punya sedikit aksen, yang menurut Felix mungkin terjadi karena Hyunjin menyelesaikan gelar sarjananya di Inggris.

Keduanya diinterupsi oleh getaran ponsel Felix. Letaknya tepat di sebelah laptopnya, dan layarnya menyala dengan nama Jeno dan gambar kontak di layar.

Jeno adalah sahabat Felix, yang sering diajaknya bepergian ke sana kemari dari tempat kerja. Felix mengutuk dalam hati―dia benar-benar lupa bahwa Jeno seharusnya kembali dari liburannya pada hari Minggu. Dia berada di Italia untuk berbulan madu, dan mulai bekerja lagi hari ini. Dia juga tidak memberitahunya tentang kerja lembur.

"Saya harus mengangkat panggilan ini," gumam Felix sambil mengangkat ponsel.

Hyunjin berdeham saat dia berdiri tegak, sebelum duduk di kursinya sendiri di samping Felix, menariknya sedikit lebih jauh dari tempatnya sebelumnya. Sebuah aksi yang dilewatkan oleh Felix.

Where Your Eyes LingerWhere stories live. Discover now