HAPPY READING
22
"Menurutku kamu sebaiknya ikut denganku ke pernikahan Inhyeop Hyung," kata Hyunjin tiba-tiba, hampir membuat Felix tersedak burrito-nya.
Felix terbatuk, sebelum menyeka bibirnya dan menatap ke arah kekasihnya, matanya yang lebar dengan jelas menunjukkan keterkejutan yang dia rasakan. Salahkan pada Hyunjin untuk memilih waktu paling acak untuk menjatuhkan bom seperti ini. Mereka saat ini berada di restoran Mexico untuk makan siang pada hari Sabtu. Hyunjin menginap semalam di apartemen Felix, dan bisa dikatakan, nafsu makan keduanya cukup meningkat.
"Apa kamu bertanya padaku atau memberitahuku?" Felix membalas.
"Karena kebiasaan, maaf," Hyunjin menggelengkan kepalanya. "Mi amor, maukah kamu menemaniku sebagai teman kencanku di pernikahan kakakku bulan depan?"
"Kamu serius ingin aku ikut bersamamu?" Felix bertanya, benar-benar terkejut dengan Hyunjin.
"Aku tidak akan bertanya padamu kalau tidak serius," Hyunjin mengangkat bahu dengan santai, sebelum menggigit taco-nya.
"Jadi, intinya... kamu ingin aku bertemu keluargamu," Felix bersenandung, pikirannya sudah membayangkan semua skenario yang mungkin terjadi. Kebanyakan dari skenario di kepalanya tidak bagus, membuatnya bergidik dalam hati.
"Aku harus memperingatkanmu kalau mereka sangat berisik, terutama ibu dan saudara-saudaraku," kata Hyunjin. "Aku tahu ini mungkin terlalu dini jadi itu keputusanmu. Tapi aku ingin kamu bertemu mereka tapi jika kamu belum siap sekarang juga tidak apa-apa. Mereka sangat penting bagiku dan kamu juga. Aku... aku ingin mereka untuk bertemu dan mengenal pria yang kucintai."
"Hyunjin..." Felix menghela nafas. "Aku memang ingin bertemu mereka tapi..."
"Tapi apa?" Hyunjin bertanya dengan lembut. Ketika Felix tidak mengatakan apa pun, Hyunjin mencondongkan tubuh ke depan, menggeser tangannya ke atas meja tempat mereka duduk agar tetap berada di atas tangan Felix, menjalin jari-jari mereka. "Aku tahu ini adalah langkah besar, dan kamu masih terbiasa dengan... masalah komitmen ini. Aku juga takut. Terakhir kali aku serius untuk bersama seseorang, semuanya tidak berjalan baik. Aku dan semuanya terasa terburu-buru dan aku membuat kesalahan. Tapi aku tidak ingin melakukan itu denganmu, jadi jika kamu tidak yakin maka kamu tidak perlu ikut denganku. Aku mengerti dan aku berjanji tidak akan marah."
"Bukan itu, maksudku, tapi..." Felix terdiam, sebelum menghela napas dalam-dalam dan menatap Hyunjin. "Aku tidak terlalu baik dengan orang tua. Orang tua Jeongin membenciku, yang mereka lihat hanyalah bocah manja yang menghabiskan seluruh waktunya berpesta. Itu bukannya tidak akurat pada saat itu tapi... tetap saja, mereka tidak memberiku kesempatan. Mereka mempunyai prasangka yang sudah tertanam di dalam benak mereka."
"Aku berjanji, orang tuaku tidak berpikiran tertutup seperti itu," kata Hyunjin meyakinkan. "Mereka sangat protektif padaku, ya, meskipun aku sudah dewasa sekarang jadi mereka mungkin akan sedikit memarahimu tapi... euhm, mereka sudah banyak mendengar tentangmu, dan aku tahu mereka ingin mengenalmu lebih baik secara pribadi."
"Hah?" Felix berkedip.
"Maksudku, aku memberi tahu Inhyeop Hyung tentangmu ketika dia berkunjung dan kemudian dia memberi tahu mama karena dia benar-benar tidak bisa tutup mulut dan dia meneleponku sambil berteriak karena tidak memberitahunya kehidupan cintaku dan bagaimana kota besar telah mengubahku," Hyunjin terkekeh. "Maksudku adalah mereka tahu betapa kamu membuatku bahagia, dan kamu memberiku kesempatan kedua ketika aku mengacau. Itu yang penting."
YOU ARE READING
Where Your Eyes Linger
FanficHYUNJIN-FELIX ⚠⚠WARNING⚠⚠ Rated: R-Restricted [17+] Genre: Fanfiction, Romance, Drama Tags: #smut, #softcore, #workplaceromance, #boss-employee, #mature, #fluffy, #reverse, #trauma, #pastmemories, #ceo, #hiddenidentity, #conglomerate, #nightlife, #o...