Part 4

205 37 40
                                    

Semenjak hari itu, hari dimana mama krist memperkenalkan namtarn pada krist, singto semakin overprotective pada suaminya itu. Bahkan krist ingin berangkat ke kantor saja harus melihat wajah cemberut singto lebih dulu karna singto seakan tak rela membiarkan krist ke kantor.

Singto hanya takut krist ke rumah mamanya, jika dulu krist sering melakukan itu namun tak membuat singto curiga padanya berbeda dengan sekarang, namtarn terlihat masih tinggal bersama mama krist, bukankah wajar jika singto curiga?

Singto menatap ponselnya menunggu kabar dari sang suami, sekarang sudah jam 8 malam namun krist belum juga pulang. Krist sempat ijin akan makan malam bersama kliennya sekaligus membahas tentang kerja sama mereka. Krist juga mengirimkan alamat restoran tempat krist akan makan malam bersama kliennya agar singto percaya padanya.

Sekarang sudah jam 8, sudah lebih dari 2 jam sejak krist ijin, bukankah wajar jika singto curiga? Apa singto harus menyusul suaminya sekarang?

Singto memilih untuk beranjak dari duduknya dan berjalan keluar dari kamar, singto akan menyusul suaminya ke restoran.

***
30 menit kemudian singto tiba di restoran, ia berjalan masuk ke sana sembari menatap ke sekitar berharap melihat keberadaan suaminya.

"Senang bekerja sama dengan kamu" ucap fah, klien krist.

"Aku juga" ucap krist sambil tersenyum menjabat tangan fah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku juga" ucap krist sambil tersenyum menjabat tangan fah.

Singto yang melihat itu langsung berjalan menghampiri krist.

"Krist..." Ucap singto, membuat krist menoleh ke arah singto yang baru saja datang.

Sejujurnya krist sedikit terkejut melihat keberadaan sang suami karna memang ini kali pertama singto menghampiri dia di saat dia bekerja.

"Perkenalkan, dia suami ku" ucap krist pada fah.

"Hai" sapa fah sambil tersenyum menatap singto.

Singto hanya tersenyum menanggapinya, ia memegang lengan krist dan memeluknya erat.

"Aku pulang dulu" ucap krist kemudian ia langsung pergi dari sana dengan menggandeng singto.

"Klien mu cantik. Kenapa hanya kalian berdua? Dimana sekretaris mu?" Tanya singto.

"Dia tak bisa ikut, kenapa? Apa kamu mencurigaiku sekarang?" Ucap krist.

"Tidak, aku hanya bertanya, apa itu salah?" Ucap singto.

"Benarkah, hmm? Tak biasanya kamu menghampiri ku" ucap krist.

"A-aku hanya bosan di rumah. Apa kamu tak suka aku menghampiri mu?" Ucap singto.

"Tentu tidak, sayang" ucap krist sembari membukakan pintu mobil untuk singto.

Saat ini mereka sudah tiba di tempat parkir.

"Aku membawa mobil sendiri" ucap singto sembari menunjuk ke arah mobilnya yang tak jauh dari mereka.

"Biarkan saja. Pulang bersama ku" ucap krist.

A Wedding Story (On Going)Where stories live. Discover now