Terdengar suara bell rumah berbunyi sehingga membangunkan Krist dari tidurnya, Krist melihat jam yang ternyata sudah jam 9 pagi, di lihatnya pria cantik di sampingnya masih betah terlelap, mungkin kelelahan bekas permainan mereka tadi malam. Dengan rasa malas Krist beranjak dari ranjang, dia berjalan ke depan untuk melihat siapa yang datang.
"Ma" Ucap Krist saat melihat kedatangan mamanya.
"Sudah lama kamu tak ke rumah, itu sebabnya mama ke sini menemui mu. Apa kamu tak merindukan mama, Krist!?" Ucap mama Krist.
"Jika mama kesini hanya ingin menyakiti hati Singto, sebaiknya mama pergi sekarang" Ucap Krist.
Mama Krist tetap berjalan masuk ke dalam rumah meskipun sudah di usir oleh Krist.
Singto keluar dari kamar, melihat itu mama Krist menatap tajam padanya.
"Bagus, jam segini baru bangun?" Ucap mama Krist.
"Ini hari libur ku, ma" Ucap Krist.
"Mama tahu ini hari libur mu, seharusnya dia sebagai suami bangun pagi menyiapkan sarapan untuk mu, bukan malah bangun lebih lama dari mu!" Ucap mama Krist sambil menatap tajam ke arah Singto.
"Sebaiknya mama pulang sekarang!" Ucap Krist.
Kepala Singto terasa pusing mendengar celotehan tak jelas dari mertuanya itu, dia masuk kembali ke dalam kamar dan berlari kecil ke kamar mandi memuntahkan isi perutnya.
Setelah berhasil mengusir mamanya, Krist masuk ke kamar, di lihatnya Singto sedang duduk di tepi ranjang.
"Maafkan mama" Ucap Krist.
"Aku sudah terbiasa" Ucap Singto.
"Wajah mu tampak pucat, Sing. Apa kamu demam?" Ucap Krist.
Krist terlihat sangat khawatir melihat Singto, dia meletakkan tangannya di kening Singto merasa suhu tubuhnya.
"Aku hanya sedikit pusing, mungkin karna kurang tidur" Ucap Singto.
Kini Singto merebahkan tubuhnya di atas ranjang dengan paha Krist sebagai bantal. Krist mengusap rambut Singto membuat Singto nyaman, dia memejamkan matanya menikmati usapan lembut dari Krist.
"Aku muntah tadi" Ucap Singto.
"Apa kamu lapar? Kamu mungkin masuk angin sekarang"
"Aku tak nafsu makan, Krist. Berbaring di samping ku, aku ingin memeluk mu" Ucap Singto.
Krist merebahkan tubuhnya di samping Singto kemudian Singto langsung memeluk tubuhnya menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Krist. Hanya membutuhkan waktu beberapa menit Singto tertidur, Krist mengecup kening Singto singkat, setelah itu dia melepas pelukan Singto. Krist berjalan ke dapur ingin memasak sesuatu untuk Singto.
Hampir 30 menit berkutat di dapur, akhirnya masakan Krist matang. Krist membawa masakannya ke kamar, di lihatnya Singto sudah bangun, dia sedang memainkan ponselnya sekarang.
"Aku membuatkan mu soup ayam" Ucap Krist sembari menyimpan soup yang di bawanya ke atas meja.
YOU ARE READING
A Wedding Story (On Going)
FanficBisakah krist dan singto mempertahankan cinta mereka di kala semua orang menyuruh keduanya untuk berpisah? akankah pernikahan mereka akan berakhir bahagia atau bahkan sedih? penasaran? ayo ikuti ceritanya disini! *Top Krist, Bot Sing, M-preg.