Part 5

203 35 46
                                    

Krist terbangun dari tidurnya saat merasakan sesuatu yang berat menimpa tubuhnya, ia menatap wajah manis singto di atasnya, singto juga menatap krist dengan tatapan sendunya, entah kenapa?

"Jam berapa sekarang?" Tanya krist.

"Baru jam 4 subuh" ucap singto.

"Kenapa kamu sudah bangun? Ayo tidur lagi" ucap krist.

"Aku mimpi buruk tadi, kamu bahkan tak menyadari itu! Apa kamu masih mencintai ku, krist?" Ucap singto.

"Aku mimpi buruk tadi, kamu bahkan tak menyadari itu! Apa kamu masih mencintai ku, krist?" Ucap singto

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku tentu masih mencintai mu, kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?" Ucap krist.

"Aku takut" lirih singto.

"Takut kenapa?"

"A-aku mimpi jika kamu selingkuh. Bahkan ternyata kamu sudah menikah lagi dan sudah mempunyai anak dengan istri barumu" ucap singto.

"Itu hanya mimpi, buktinya sekarang aku disini, bersama mu" ucap krist.

"Tapi itu seperti nyata" ucap singto.

"Apa kamu masih mengingat ucapan mu semalam sebelum kamu tidur?" Ucap krist.

"Aku akan memotong penis mu jika kamu selingkuh" ucap singto.

"Ya, lakukan itu jika terbukti aku selingkuh" ucap krist.

"Cih, apa kamu yakin, huh?" Ucap singto sinis.

"Tentu saja" ucap krist sambil tersenyum mencubit hidung singto.

"Jika ini di potong, bagaimana aku bisa mendapatkan kepuasan lagi nanti?" Ucap singto sembari menggesekan pantatnya di penis krist.

"Uhh, kamu membangunkannya, baby" lirih krist.

"Aku suka milik mu bangun" ucap singto.

Krist meremas pantat singto, ia memasukan tangannya ke dalam celana singto sedangkan singto menyatukan bibir mereka. Keduanya berciuman dengan rakus dan tentunya permainan tak akan berhenti begitu saja.

***
Dua jam berlalu, krist beranjak dari posisinya, membiarkan singto beristirahat. Singto memang baru saja tidur setelah permainan mereka tadi.

Krist membersihkan tubuhnya di kamar mandi, ia menatap pantulan tubuhnya melalui cermin ada tiga bekas kiss mark di lehernya, tak biasanya singto memberinya kiss mark di tempat yang mudah terlihat, sepertinya singto sengaja tadi.

Setelah mandi, krist membuat sarapan di dapur, mereka memang hanya tinggal berdua tanpa maid.

Krist memanggil orang satu minggu sekali untuk membersihkan rumah mereka, sedangkan pakaian mereka selalu krist bawa ke tempat laundry, jadi singto hanya berdiam diri di rumah tanpa melakukan apapun, jika singto ingin memasak, dia bisa memasak, jika sedang malas mereka lebih sering pesan di luar.

Sekarang krist merasa ingin memasak agar jika singto bangun nanti, dia bisa langsung sarapan.

Setelah sarapan, krist naik lagi ke lantai atas berjalan menuju kamar mereka. Di lihatnya singto masih betah terlelap. Ia mengecup kening singto singkat, kemudian mengambil tas kerjanya lalu berangkat ke kantor.



A Wedding Story (On Going)Where stories live. Discover now