8. dont judge a book by its cover

207 20 9
                                    

"Kosan lo yang lama kenapa, sat?" Tanya chris seraya mengangkat kardus dari atas mobil bak terbuka di halaman kosan menuju kamar tepat di sebelah kamarnya. Di samping laki-laki itu ada adik tingkatnya dulu di kampus yang sekarang menjadi penghuni indekosnya.

"Sebenernya gak kenapa-kenapa sih, kak. Tapi kalo hujan atap kamarnya bocor. Barang-barang gue rusak semua kena air," jawab satria, nama laki-laki bertubuh jangkung itu.

"Ohh." Kepala chris mengangguk-angguk beberapa kali. Wajar saja sih satria mengeluh karena kebanyakan kardus yang chris bantu bawa ke kamar pemuda itu berisi buku. Mulai dari buku bertema pendidikan, agama, novel, sampai jurnal. Beberapa buku itu juga chris tahu harganya nggak murah. Jadi nggak heran kalau satria sampai rela pindah kosan karena alasan itu.

"Masjid paling deket dari sini dimana ya, kak?"

"Wah gue kurang tau, sat. Gue gak pernah ke masjid, anak kosan juga gak pernah ada yang tanya, baru lo doang jadi gue gak pernah inisiatif cari info," ungkap chris.

Dalam hati dia membatin, akhirnya penghuni kosannya ada juga yang ingat tuhan.

"Lo sering ke masjid, sat?"

Satria yang sedang menata kardus-kardus, menoleh, "kadang-kadang, kak."

"Oh, gitu. Nanti bareng aja sama raihan, dia juga islam, nanti gue kenalin dah."

"Makasih, kak. Gue lanjut ambil kardus ke bawah dulu, ya."

Satu anggukan chris beri untuk mempersilahkan satria melakukan apa yang dia inginkan. Sementara itu, chris melihat-lihat isi kardus-kardus yang terbuka. Sedikit nggak sopan sih, tapi sepertinya gak akan ada barang aneh mengingat satria nampak seperti orang yang lurus-lurus saja.

Sampai, ketika laki-laki berambut ikal itu sedang mengangkat sebuah kardus untuk dipindahkan, dia menyenggol sebuah kotak organizer kecil hingga membuat isinya jatuh berantakan. Poster-poster bergambar anime perempuan seketika tumpah di lantai. Dengan wajah menahan terkejut, chris buru-buru berjongkok untuk memungut kertas-kertas itu.

"Nami.... robin... tsunade ..." sembari membereskannya, chris menyebut satu persatu nama tokoh yang ada pada poster itu dengan nada nggak percaya. Tentu dia juga tahu karena ia juga wibu.

Andai saja dirinya menemukan poster ini di kamar raihan, dia nggak akan kaget. Tapi ini di kamar satria yang tadi bahkan baru saja bertanya tentang letak masjid terdekat.

"Padahal mukanya kayak orang bener."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satria Bukan cogilPendidikan bahasa indonesia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satria
Bukan cogil
Pendidikan bahasa indonesia


Note :
Gue gak mau menjatuhkan pihak manapun. Suka anime sexy tapi sering ke masjid, silahkan, i dont mind. Cuma mau menggambarkan apa yg sering gue liat aja bahwa kita kadang punya ekspektasi berlebih saat melihat orang lain dan ketika ternyata dia gak seperti yg ada di otak kita, kita kaget, sebatas kayak gitu aja. Semoga gak ada pihak yang tersinggung.
Thank You♡

Indekos | skitzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang