Janu mematut dirinya di depan cermin lemari bajunya. hari ini adalah hari pertama ia bekerja dan ia masih tidak percaya jika ia akan bekerja di sebuah perusahaan di bidang fashion yang cukup terkenal disini. tidak pernah ia membayangkan menjadi seorang asisten dari CEO muda seperti Raden itu.
"kalo gajinya gede, aku harus nabung buat beli rumah" gumam Janu dengan mata yang masih sibuk meneliti penampilannya.
bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang fashion membuatnya secara tidak langsung dituntut untuk memakai pakaian yang tidak biasa saja. harus rapi paling utama, dan harus menarik tentunya.
drrrtt drrrtttt
Janu menoleh kearah meja kecil yang ada disamping kasurnya, lalu mengambil ponselnya yang bergetar dan menampilkan nama Raden. dengan segera ia mengangkat telpon itu dan menyapa Raden.
"halo juga Janu, nanti saya jemput ya. saya udah otw, lima menit lagi saya sampai"
"eh? loh saya bisa naik taxi"
"hm? sekalian aja kita cari sarapan. kamu jangan sarapan dulu, kita makan bubur ayam deket kantor"
Janu yang mendengar kata bubur ayam pun seketika merubah ekspresinya.
"bubur ayam yang terkenal enak itu, ya? kalo begitu saya mau, saya tunggu di depan gang aja ya biar kamu ga masuk gang. jadi gausah puter balik" ujar Janu dan dibalas dehaman dari Raden di seberang sana.
"saya balik nyetir dulu, sampai jumpa Janu"
"iya, hati-hati"
tut
Janu mengembangkan senyumannya kemudian bergegas mengambil tas kerja juga sepatu kerjanya. setelahnya mengunci kamar kostnya dan berjalan keluar gang.
---
"wah, rame banget ya"
Janu menatap gerobak bubur ayam yang diserbu banyak orang dan juga bisa Janu pastikan ada beberapa karyawan kantor yang menggerombol disitu.
"tenang, saya udah suruh bawahan saya buat ambil pesenan saya. kayaknya kita makan di kantor aja ya? saya ada jadwal meeting hari ini yang pastinya harus kamu ikuti juga nanti" jelas Raden yang tengah sibuk memperbaiki posisi kacamata hitamnya dan mengutak-atik ponsel.
Janu hanya mengangguk, kemudian kembali menoleh kearah gerobak bubur ayam yang masih ramai diserbu pelanggan. namun pandangannya teralih ketika melihat seorang wanita dengan setelan tuxedo bewarna hitam dan kacamata bewarna hitam berjalan menuju mobil Raden sembari menenteng plastik. wanita itu terlihat tomboy jika dilihat dari cara berjalan dan berpakaiannya.
tok tok tok
"ah, Janu tolong jendelanya"
Janu yang sempat melamun beberapa saat karena menatap wanita tadi pun terkejut dan segera menurunkan kaca mobil. ia pun bisa melihat wanita tadi dari jarak yang cukup dekat kali ini. benar saja, wanita itu terlihat kaku dan berkharisma secara bersamaan.
"your order, sir"
"thanks Rani,"
plastik yang Janu yakini berisi bubur itu sudah berpindah ke tangannya. tepat setelah Raden mengucapkan terimakasih, wanita bernama Rani itu hanya merespon dengan anggukan dan berjalan menuju motor sport yang terparkir di depan ruko kosong.
"namanya Maharani, dia sekretaris saya. dia sudah memiliki kekasih, namanya Hanna yang bekerja sebagai model di perusahaan" jelas Raden secara tiba-tiba dan dibalas dengan anggukan paham dan bibir yang membulat dari Janu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Raden 'renjae'
Fanficinsiden yang membawa Janu bertemu dengan mas-mas chindo idaman • just a short story • renjae! • renjun top! jaehyun bott! • mature content! • bxb!homo!gay!maho!yaoi! • dldr! published » august, 4th 2024