8.

265 23 1
                                        

Sudah berjalan hampir dua bulan setelah acara penembakan Aizen yang dilakukan oleh Taka. Kiyomi kini nampaknya makin terkurung di sangkar emas milik Taka. Semua Kiyomi jalani tanpa protes, bahkan sebagian besar hari-hari nya ia habiskan di dalam kamar miliknya.

Satu yang tidak Kiyomi suka dari Taka, entah apa yang di suntikan oleh Taka pada tubuhnya setiap kali setelah Taka menyuntikan sesuatu ke tubuhnya; ia akan merasakan seketika lemas sekujur tubuh. Awalnya Kiyomi pikir itu sama seperti yang Aizen lakukan dulu, namun efek yang diterima jauh berbeda. Bahkan Kiyomi kini tak pernah lagi merasakan kaki nya.

Memang benar Kiyomi kini kehilangan fungsi dari kaki serta tangan nya karena Taka terus menyuruh maid untuk melakukan semua kegiatan pribadi Kiyomi. Dari mulai mandi, makan, berpakaian hingga berjalan sekalipun, entah kapan terakhir kali Kiyomi merasakan dinginnya lantai.

Taka tak menyadari keanehan pada tubuh Kiyomi, dan Kiyomi pun tak berniat memberitahu Taka.

Entahlah, Kiyomi pikir Taka yang sekarang tampak berbeda dari Taka yang dulu sebelum ia sempat tinggal besama Aizen. Taka sudah tak pernah lagi mengajaknya untuk duduk di ayunan, Taka hanya mengunjungi Kiyomi saat akan pergi dan menyuntikan sesuatu ke tubuh Kiyomi.

Kiyomi sungguh muak dengan semua ini, rasa-rasanya ia ingin kabur saja. Tetapi bagaimana ingin kabur, menggerakkan jari-jari tangan nya saja sudah tidak bisa. Kini ia bak boneka porselen yang hanya bisa berbaring dan bergerak bila ada yang menggerakkan. Tanpa semua orang tahu bahkan Taka sekalipun, Kiyomi kerap kali menangis saat malah hari, meratapi nasib yang tak pernah berpihak pada nya. Hidupnya penuh kekang an dan ketidak bebasan. Dibawa rentenir lalu dijadikan budak bertahun-tahun, dilecehkan lalu berakhir di pelelangan budak pula, dijual kepada pemilik baru yang berminat padanya. Bertambah buruk saat Taka menjadi tuan nya yang baru, ia seakan menjadi manusia lumpuh yang tak bisa apa pun.

Kiyomi seperi biasa, saat ini berada di dalam kamarnya, berbaring menggunakan gaun sialan yang rasanya ingin ia robek-robek sampai kecil. Rambut panjang nya di tata sedemikian rupa dan riasan wajah yang menyebalkan. Ia hanya diam tanpa bergerak sedikit pun, tidak dia tidak tidur, mata nya terbuka memandang kosong langit-langit.

Sepersekian detik pintu kamar Kiyomi terbuka, menampakkan Taka dengan setelan jas kerja nya seperti biasa berjalan menghampiri. Terasa asing saat Taka menghampiri Kiyomi dengan senyuman. Ada apa?.

"Kiyomi kau tau aku memenangkan tender besar, sebagai hadiah kau mau apa dari ku?" Taka bercerita dengan sumringah.

"Ice cream" Kiyomi menjawab dengan lirih dan mengalihkan pandangan kosong nya menatap Taka.

"Baiklah untuk kali ini tidak apa, biar Tora yang membelikannya untuk mu"  masih dengan senyuman, Taka mentoleransi.

"Tora, belikan ice cream untuk Kiyomi"  Taka berucap memerintah Tora yang berdiri diambang pintu.

"Baik tuan" Tora berlalu pergi, setelah sebelumnya menunduk hormat.

"Ayo, kita tunggu di meja makan" Taka menggendong Kiyomi bridal menuju ruang makan. Selama perjalanan menuju ruang makan Kiyomi hanya diam membisu seperti biasa.

'Sangkar emas mu tak membuat aku bahagia, omong kosong demi kebaikan ku' Kiyomi membatin dengan sorot kebencian di mata nya menatap Taka yang menggendong nya. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama Kiyomi berhasil membenci seseorang kembali. Setelah para rentenir yang melecehkannya lalu para manusia bejad di pelelangan, kini Kiyomi membenci Taka.

Setelah sampai ruang makan, Taka menduduk kan Kiyomi dipangkuan nya. Meraih ponsel dalam saku dan beberapa kali tampak membalas pesan yang masuk. Tak berapa lama Tira datang dengan sekotak ice cream vanilla, menyerahkannya pada maid untuk disiapkan pada Kiyomi. Setelah ice cream itu tersaji di hadapan Kiyomi ia hanya diam memandang ice cream yang tampak menggiurkan.

"Kau boleh makan sendiri kali ini Kiyomi" Taka mengalikan perhatiannya saat merasa Kiyomi tak segera menyentuh ice cream nya.

"Taka aku ingin mengatakan sesuatu pada mu." Inilah saatnya Kiyomi memberi tahu Taka.

"Apa?, Katakan saja" Taka meletakan ponselnya di atas meja makan, sepenuhnya mengalihkan atensinya pada Kiyomi dipangkuan nya.

"Taka aku sudah tak bisa merasakan kaki dan tangan ku"

Raut muka Taka tampak bingung, ia tak mengerti apa yang dimaksud Kiyomi.

"Apa maksud mu?"

"Taka aku...sepertinya lumpuh"

"Jangan bercanda Kiyomi!!" Taka tampak marah.

"Aku tidak bercanda!" Kiyomi balas dengan suara keras, menoleh kebelakang guna untuk menatap Taka.

"Aku sudah tidak merasakan kaki dan tangan ku sejak satu bulan yang lalu Taka" Kiyomi berusaha memberi pengertian dengan suara lembutnya. Mata nya mulai berembun menahan tangis.

"Berdiri kau!!!, Berdiri Kiyomi!!" Meledak sudah emosi Taka. Entahlah perasaan nya campur aduk.

"Tidak bisa Taka.... Aku bahkan tidak bisa menggenggam." Tangis Kiyomi pecah sudah.

Taka melirik tangan Kiyomi yang menjuntai di sisi tubuhnya tampak tak bergerak sedikit pun. Lalu kembali melirik pada kaki Kiyomi yang menggantung sama tampak tak bertenaga.

Dengan Gigi bergemelatuk ia menarik paksa Kiyomi di pangkuannya lalu mendirikan Kiyomi dengan paksa. Saat dirasa kaki Kiyomi sudah menyentuh lantai dengan posisi berdiri Taka melepaskan pegangannya.

Bruuk!...

Kiyomi jatuh menghantam lantai, bahkan untuk duduk sekalipun punggungnya terasa lemas tak bertenaga. Tangis Kiyomi semakin keras berbaring dilantai yang dingin dengan Taka yang berdiri tak percaya.

Dengan mata kepalanya sendiri ia melihat kaki, ah bukan bahkan tubuh Kiyomi tampak lemas tak bertenaga. Sesaat setelah ia melepaskan pegangannya tubuh Kiyomi langsung meluruh kelantai dingin mansion miliknya.

"JANGAN BERBOHONG!!" Taka mencengkram rahang Kiyomi yang masih setia berbaring di lantai.

"Tidak Taka tidak..." Wajah Kiyomi sudah memerah karna tangis. Tangis itu semakin keras seakan meluapkan semua kesedihan nya dalam hidup.

Seketika tubuh Taka menegang dengan pupil mata melebar ia mengingat sesuatu.

Obat pelumpuh otot itu......



TBC














Baru inget ada book ini say, baru sempet buat nulis cerita ini lagi. Maaf yah yang udah lama buat nunggu dan bikin kalian kesel soalnya aku ga up" ini cerita.

Sekarang aku udah up nih, moga kalian happy di chap ini yah.

Dan tunggu chap selanjutnya lagi byee~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Embellishment PreciousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang