5

2.3K 226 28
                                    

Author POV

Taka masih disibukan dengan mencari informasi tentang keberadaan Kiyomi. Ia tidak akan melepaskan Kiyomi begitu saja, karna Kiyomi berperan besar pada kehidupannya. Mengajarkan nya apa itu yang dinamakan bersyukur.

Flashback

Saat itu umur Taka masihlah terbilang muda 18 tahun. Dari kecil ia sudah mendapatkan didikan yang sangat keras dari kedua orang tuanya, hingga ia merasa muak. Membantah pun ujungnya ia akan mendapat pukulan hingga cambukan sampai digantung pada tiang khusus yang biasa untuk melatih fisik nya.

Dia digembleng dengan keras bertujuan untuk dapat menggantikan posisi ayahnya yang seorang mafia bahkan harus lebih kuat dan hebat dari ayahnya.

Hingga suatu hari ia berencana membunuh kedua orangtuanya, duduk termenung di sebuah taman kecil memikirkan akan rencananya nanti.

Saat otaknya tengah fokus ia dikejutkan dengan seorang bocah laki-laki berkulit putih susu bertubuh mungil, berusia sekitar 8 tahunan yang tiba-tiba saja duduk di sebelahnya, dengan tangan mungil yang ia letakan di atas tangan besar miliknya.

Taka menatap bocah itu bingung dan bocah itu membalas pandangannya juga. Senyum manis terpatri di wajah manis bocah itu, membuat Taka terhenyak saat melihatnya. Taka berfikir ia tak pernah melihat senyuman setulus itu selama 18 tahun hidupnya.

"Kenapa kakak melamun?, Apa kakak ada masalah?" Suara yang lembut mengalun dari bibir tipis bocah itu.

"Jangan melamun nanti ada hantu yang menggigit lehermu hingga putus" diakhiri dengan pout an lucu di bibirnya.

"Kakak...kakak apa kakak punya ibu dan ayah?" Pertanyaan bocah itu sukses membuat Taka menoleh seketika dengan kernyitan bingung di dahinya.

"Punya, kenapa?" Taka bertanya singkat.

"Kenapa aku gak punya?, Semua punya ayah sama ibu, hanya aku dan empat anak panti lain nya yang gak punya orang tua" bocah itu menjawab dengan nada sedih.

"Kau tinggal di panti?" Taka bertanya bingung, ia pikir anak ini adalah anak yang cukup berada meski baju nya sedikit lusuh, ia pikir karna bocah ini habis bermain. Bagaimana Taka tidak berfikir begitu, tubuh bocah ini cukup terawat dengan kulit putihnya dan aroma khas bayi yang tercium dari tubuhnya.

"Iya, sudah lamaaa... Sekali, ibu panti bilang dia menemukan aku di gang sempit dekat pembuangan sampah, lalu ibu panti membawaku ke rumah pantinya."

"Kau sedih?" Taka bertanya sembari memandang wajah bocah manis itu.

"Sebenarnya iya, tapi tidak apa masih ada ibu panti dan teman-teman ku di sana!" Wajah sedihnya seketika berubah saat mengingat teman-teman dan ibu pantinya.

"Siapa namamu?"

"Kiyomi!!, Kalau kakak tampan siapa nama nya?" Senyum lebar tercetak jelas diwajahnya.

"Taka" balas Taka singkat.

"Hmm...sudah dulu yah kakak nanti ibu panti mencari ku" sambil beranjak berdiri bocah manis itu meringis lebar menampakkan gigi-gigi putihnya.

"Biar aku antar"

"Hah?" Kiyomi bertanya bingung.

"Aku antar kau pulang ke panti" Taka berdiri sambil menggandeng tangan bocah manis itu. Kiyomi hanya menurut, mengikuti langkah lebar Taka dengan sedikit tergesa-gesa.

"Apa kita akan naik mobil?!" Tanya Kiyomi dengan antusias, sedangkan Taka hanya mengangguk singkat.

"Tunggu apa lagi? Masuk lah" Kiyomi hanya terdiam didepan pintu mobil yang telah dibukakan oleh Taka, sedangkan Taka yang berada dibelakang bocah itu hanya memandang bingung.

Embellishment PreciousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang