Setelah dramanya picisan yang ia tonton barusan sekarang Zidan sudah ada di kelas nya sendirian
Karena rata rata teman teman sekelasnya memilih untuk bermain di luar ataupun juga sekedar jalan jalan di sekolah .
Kalau Rio dan Edward jangan tanya kemana mereka sudah pergi berdua saja setelah menyaksikan drama itu.
Tanpa ada niatan mengajak Zidan atau sekedar memberitahu dia kemana mereka akan pergi. Tapi ternyata no!.
Mereka malah pergi begitu saja. Zidan yang di tinggalkan sendiri pun tidak ada pilihan lain selain ke kelas dan membaca novel novel yang menurutnya menarik di handphone nya.
Saat sedang enak enaknya baca novel di handphone nya tiba-tiba pintu kelas di buka lebar.
Dan pelakunya adalah seorang pemuda bertubuh tinggi tegap dengan tatapan tajam juga rahang yang tegas. Idaman wanita.
Pemuda tersebut lantas mengernyitkan dahinya heran. Siapa laki-laki manis itu?
Menyadari bahwa pemuda tersebut memperhatikan nya, Zidan lantas tersenyum kecil.
"Siapa kau? " Ucap pemuda tersebut dengan suara baritonnya.
"Aku.. Murid baru di sini, perkenalkan namaku Zidan. " Ucap Zidan
Pemuda itu lantas menganggukkan kepalanya kecil lalu pergi ke bangku yang ada di belakang nya.
"Kau siapa? " Tanya Zidan heran
Pasalnya saat ia masuk ke kala ini pagi tadi ia tidak melihat pemuda itu.
Pemuda tersebut tidak menjawab melainkan Menelungkupkan kepalanya di lipatan tangannya.
Zidan lantas mendengus kecil, tapi kalau di lihat lihat wajah pemuda itu tampak familiar.
"Ah! Oh tidakk!!!! " Teriak Zidan setelah sadar dari pemikirannya.
Bagaimana ia tidak berteriak pasalnya ia adalah salah satu prince sekolah namanya Anggara bastian ferdian .
Salah satu haremnya si Mala. Ia adalah harem yang lebih muda dari kedua harem lainnya .
Usia nya sama dengan Zidan dan satu tahun lebih tua dari Mala yang usia nya 16 tahun.
"Sial! Bagaimana aku bisa lupa kalau ia satu angkatan denganku. tapi kalau begini caranya akan lebih mudah untukku mendekatinya.. Hehe " Batin Zidan.
Pemuda yang bernama Anggara tersebut lantas memberikan tatapan tajam nya ke arah Zidan.
"Ma-maaf aku tidak sengaja" Ucap Zidan setelah tau apa kesalahannya.
Ia tidak sengaja berteriak kencang sehingga membuat pemuda itu merasa terganggu akibat teriakannya.
Zidan yang merasa tatapan tajam terus di layang kan oleh Anggara pun lantas menundukkan kepalanya dengan jari jari tangannya yang saling meremas satu sama lain.
Anggara yang melihat itu lantas tersenyum kecil melihat tingkah lucu Zidan yang sedang ketakutan.
Lantas ia pun berjalan ke arah bangku Zidan dan duduk di samping nya.
Zidan lantas membolakkan matanya melihat hal tersebut. Badannya reflek mundur ke belakang sehingga menyentuh tembok.
Ia memang dudu di kursi Rio yang dekat dengan tembok sehingga ia bisa leluasa bersandar ke arah tembok.
tapi sialnya ia malah terkukung oleh pemuda tampan tersebut.
Anggara lantas tersenyum kecil karena berhasil mendukung Zidan di antara kedua tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi // Harem
RandomErlangga arliyanda seorang laki-laki tampan dan gagah yang hendak berjalan kaki ke taman yang ada di depan komplek nya tiba tiba di tabrak truk kun bukannya masuk ke alam baka ia malah ber transmigrasi ke sebuah novel yang berjudul "Mine" yang berge...