Setelah di bawa oleh Lina dan Gerald, sekarang Zidan hanya terdiam mematung pasalnya dia itu sedang gugup karena dua orang di samping nya ini dari tadi melihat ke arahnya terus Zidan kan jadi gugup
Lina yang mengetahui kegugupan anak di samping nya lantas tersenyum
"Apa kau gugup? "
Tanya Lina di barengi dengan usapan halus di punggung tangan Zidan yang sedari tadi terus meremas erat celana yang ia pakai.
Zidan hanya tersenyum canggung begitu Lina bertanya padanya. Gerald di samping nya hanya terdiam melihat interaksi kedua orang di sampingnya nya ini ,
sesekali tersenyum kecil kala Lina yang mencoba untuk menenang kan Zidan agar tidak gugup
Terlihat sangat manis di matanya, apalagi mendengar sebuah jawaban Zidan
"Hu'um aku gugup, soal nya kalian tiba tiba membawaku pergi aku kan jadi kaget.lagi pula kita ini mau ke mana? Kenapa dari tadi belum sampai juga" Tanya Zidan.
Pasalnya ini sudah hampir setengah jam dia duduk di mobil mewah itu, tapi masih belum sampai juga bokongnya sudah kebas karena duduk lama.
Lina hanya tersenyum lalu menempatkan kepala Zidan di bahu nya agar menyandar padanya
" Tidur lah dulu, setelah sampai aku akan membangun kan mu "
ucap Lina sembari mengelus elus pelan pucuk kepala Zidan yang ada di Bahu sebelah kanannya.
Zidan hanya mengangguk kecil setelah itu mencoba untuk menutup matanya dan tidur.
Tak beberapa lama dengkuran halus terdengar tanda sang empu sudah masuk ke alam bawah sadarnya .
Lina yang melihat itu tersenyum hingga mata Gerald yang di samping sebelah kiri Zidan tersenyum lantas tangan nya terangkat untuk mengelus pelan bahu Zidan agar sang empu tertidur lelap .
"Aku menyukai nya, bisakah kau urus itu sayang? " Ucap Lina pada Gerald yang hanya mengangguk paham ucapan sang istri.
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°Setelah dua jam perjalanan menuju rumah nya Lina lantas membangunkan Zidan yang masih terlelap,dengan menepuk pelan pipi berisi Zidan.
Zidan yang merasa terganggu lantas membuka matanya perlahan dan mengerjap kan matanya agar pandangannya tidak kabur
Setelah itu Zidan lantas terduduk dengan tenang dan bertanya kepada wanita di samping nya
"Kita ada di mana tante? "
Tanya Zidan pasalnya di kiri kanan jalan di tumbuhi dengan pohon besar sehingga membuat hawa di sekelilingnya menjadi sejuk
Tak lama di depan jalan ada sebuah air mancur yang di simpan di tengah jalan yang membentuk bulat sehingga jika mau ke depan pintu kita harus melewati air mancur yang besar itu
Setelah melihat sekeliling pandangan Zidan terpaku pada pintu besar di hadapannya Gerald lantas turun terlebih dahulu di susul Lina di belakangnya Zidan masih terpaku di dalam mobil Lina pun lantas menarik lembut tangan Zidan
Setelah ia keluar ia di kejutkan dengan para bodyguard yang berjajar di depan nya sambil membungkukkan tubuh mereka 90°
"Tan, kita ada di mana? "
Tanya Zidan dia jadi merasa dejavu sudah seperti ia seorang presiden saja Zidan yang membayangkan nya lantas terkekeh pelan
"Kita ada di rumah sayang, ayo masuk "
Ucap Lina di barengi dengan senyum manisnya. Zidan lantas mengangguk gugup tanpa sadar ia menggenggam tangan sebelah kiri Gerald yang ada di sampingnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi // Harem
Ngẫu nhiênErlangga arliyanda seorang laki-laki tampan dan gagah yang hendak berjalan kaki ke taman yang ada di depan komplek nya tiba tiba di tabrak truk kun bukannya masuk ke alam baka ia malah ber transmigrasi ke sebuah novel yang berjudul "Mine" yang berge...