Episode 2

22.7K 1.6K 83
                                        

Setelah kegelapan menerpa secercah cahaya putih kini terlihat, dari setitik kecil cahaya hingga kesadaran pun akhirnya tiba (anjay🗿)

"Shhh... Dimana ini? Aaa.. Aaa.. Kenapa suaraku berubah menjadi halus seperti ini? "
Ucap Langga dengan kebingungan.

Setelah beberapa saat bergelut dengan pikirannya akhirnya ia faham kalau sekarang ia ada di dunia lain, jiwa lain, dan kehidupan lain.

"Haahhh.. Baiklah mari kita mulai dari sekarang" Ucap Langga.

(Sekarang kita panggil Langga jadi Zidan ya, kan dia udah transmigrasi:D)

"btw ini dimana? Kenapa tempat ini gelap sekali? " Ucap zidan sembari melihat ke sekeliling nya.

"Dan juga shhh.. Kenapa semua tubuhku terasa begitu ngiluuuu"

Rengek Zidan di akhir kalimatnya karena demi apapun tubuhnya saat ini sangat linu saat di gerakan barang sekecil pun.

Setelah beberapa saat akhirnya tubuh nya dapat di gerakan walau sakitnya masih terasa sedikit.

Lalu setelah itu ia bangun dan hendak menuju pintu di depannya

" kalau di lihat lihat ruangan ini seperti gudang yang tak terpakai "

Ucap Zidan seraya memperhatikan sekitarnya. Gelap. Itulah yang ia rasakan.
Setelah itu ia perlahan berjalan menuju pintu dan membuka nya.

Ceklek! ..

Ceklek! ..

"Kenapa tidak bisa di buka? " Batin Zidan.

Brak! ..

Brak! ..

Brak! ..

"Hei!! Kenapa pintu ini di kunci.. Ahhhh!!!! Sialan..bagaimana caranya aku keluar dari sini! Seseorang tolong akuuuu!!!!"

Teriakan zidan menggelegar di ruang itu

Brak!

Brak!

Brak!

"Sialan tidak bisa di buka"

Ucap nya sembari menggerutu kecil. Setelah itu ia melihat ke sekeliling. Gotcha!!. Ada sebuah tongkat baseball di ujung.

"Hehehe"

Kekeh Zidan sembari berjalan mendekati tongkat tersebut.

Tak lama kemudian..

BRAK!! ..

BRAK!! ..

BRAK!! ..

Zidan memukul gagang pintu tersebut menggunakan tongkat baseball hingga Engsel nya copot dari pintu.

Duakh!! ..

"Akhirnya kebuka juga.. Huft.. "

Ucap Zidan di barengi dengan helaan nafasnya di akhir kalimat. Setelah keluar dari ruangan tersebut Zidan pun memperhatikan sekitarnya.

Ahhh ternyata ia di kurung di gudang yang terletak di belakang panti asuhan.

"Sialan siapa yang berani memperlakukan ku seperti ini awas saja. Huh! " Batin Zidan.

Setelah selesai dengan acara mengumpat nya ia pun melangkah masuk ke dalam panti asuhan tersebut.

Saat ia masuk ke dalam panti asuhan tersebut ia di kejutkan dengan apa yang ia lihat,

bagaimana tidak ia baru saja keluar dari gudang yang kumuh, terkunci di dalamnya dan orang-orang panti ini dengan seenaknya makan tanpa mau tau dimana dia berada seakan ia hanya sebuah butiran debu yang tak berharga di panti asuhan ini. Sialan.

Transmigrasi // Harem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang