Episode 10

14.7K 1.1K 32
                                    

Hari ini adalah rabu pagi. Hari yang zidan tunggu karena hari ini ia ada jadwal pelajaran olahraga.

Zidan sangat bersemangat apalagi jam olah raga nya jam pertama. Jadi bisa sekalian jogging pagi mengitari sekolah agar tubuhnya bisa lebih kuat lagi.

"Oke.. Sekarang tinggal berangkat. "

Setelah itu zidan turun ke bawah untuk sarapan bersama dengan kedua orang tuanya.

Di meja makan orang tua nya sudah menunggu nya sesekali mommy dan daddynya mengecek perkembangan perusahaan di iPad nya.

"Selamat pagi, mom, dad. " Ucap zidan setelah turun dari tangga terakhir.

"Pagi sayang. Ayo kita sarapan nanti kau bisa telat berangkat sekolah " Ucap Lina

Zidan lantas menghampiri kursi miliknya dan muslim memakan sarapannya. Ia hari ini makan dengan sandwich dan susu putih sebagai minum nya.

Setelah selesai makan zidan lantas pamit kepada kedua orang tuanya. Lina dan Gerald menuntun zidan sampai ke pintu depan .

Setelah itu zidan masuk ke dalam mobil nya dan Andra yang sudah standby di dalam kursi pengemudi .

"Aku berangkat. Dahhh mon, dad muahh hehe" Ucap zidan di akhiri dengan kecupan  dan senyum manisnya yang ia berikan kepada kedua orang tuanya.

Gerald yang melihat itu lantas tersenyum tipis. Anak nya itu sungguh menggemaskan. Lalu setelah nya mulai melambaikan tangan nya sama seperti apa yang Lina lakukan.

°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
Setelah sampai di depan gerbang sekolah zidan lantas turun dari mobil nya dan masuk ke pekarangan sekolah nya.

Saat zidan sedang berjalan di lorong dirinya tidak sengaja menabrak punggung seseorang yang ada di depannya karena terus memikirkan kejadian kemarin waktu di rumah Rio

Bruk..

"Aduh! "

Pemuda tinggi itu lantas membalikkan tubuhnya saat ada seseorang yang menabrak punggung nya.

Lantas zidan pun mengangkat kepalanya untuk melihat orang yang tidak sengaja ia tabrak tadi.

"E-eh.. Kamu, maaf ya. Aku enggak sengaja. " Ucap zidan menyesal.

Pemuda yang tak sengaja ia tabrak itu pun menundukkan kepalanya sedikit agar ia bisa melihat orang yang telah menabrak punggung nya tadi.

Lantas pemuda itu pun mengangkat sebelah alis nya saat melihat nya.

"Maaf kan aku " Ucap zidan sambil menundukkan kepalanya.

"Lain kali kalau jalan itu hati hati. "

Ucap pemuda tinggi tersebut yang langsung di angguki oleh zidan.

"Iya, aku minta maaf sekali lagi. "

Setelah itu zidan pun melanjutkan langkah kaki nya ke arah kelas nya yang sudah ada sebagian murid yang datang.

Lalu zidan pun masuk ke kelas nya dan duduk di bangku nya yang ada di dekat jendela.

Ia sempat bertukar tempat duduk dengan Rio karena menurutnya duduk di dekat jendela itu enak karena bisa langsung melihat ke arah lapangan.

Setelah menunggu sekitar 5 menit kedua temannya datang dan beberapa murid mulai banyak berdatangan juga.

Canggung. Itu yang mereka rasakan mungkin hanya Rio dan zidan saja Edward hanya duduk diam.

"Emm.. Mau langsung ke lapangan? " Tanya zidan setelah kedua temannya duduk di bangku mereka masing-masing.

"Hah? Eh.. Emm boleh tapi gw mau ganti baju dulu . Lu duluan aja. " Ucap Rio dengan nada gugup nya.

Transmigrasi // Harem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang