Forever & Always [END]

F & A 20

Setibanya Zee dirumah setelah memarkirkan mobilnya dengan raut wajah sedihnya itu ia melangkah masuk kedalam rumah.

"Assalamualaikum" Salam Zee

"Waalaikumsalam" Balas Naomi yg muncul dari arah dapur itu

"Baru pulang dek?" Imbuh Naomi bertanya

"Iya mi" Jawab Zee lesu

Naomi heran mengapa putranya ini tidak seperti biasanya, bahkan terkesan tidak semangat?

"Kamu kenapa dek? Ada masalah?" Tanya Naomi

Tak lama setelah Naomi melontarkan pertanyaan itu, 2G alias Gracia dan Gita turun dari lantai atas yg dimana kakak kedua Zee yaitu Gita sudah pulang lebih awal

"Loh dedek baru pulang?" Tanya Gracia

"Iya baru pulang dia, kayak ga semangat gini loh ci" Sahut Naomi menjawab

2G yg semula hendak menuju kearah meja makan itu merubah arahnya menuju Naomi dan juga Zee.

"Kok gitu dek? Ada apa?" Tanya Gita

"Iya muka kamu lesu banget" Timpal Gracia

"Zee gpp kok, cuma lagi capek aja.. udh ya kalo gitu zee kekamar dulu mau istirahat" Balas Zee

Zee melenggang pergi begitu saja semakin membuat Naomi, Gracia dan juga Gita bertanya tanya.

"Adek gaada masalah disekolah tadi git?" Tanya Naomi kepada Gita

"Gaada mi, bahkan adek ga ke kantin tadi.. gita cek sih dikelas terus" Jawab Gita

Naomi menggaruk sedikit pelipisnya, sedang ada apa putranya itu sampai seperti tidak bersemangat.

"Mungkin ada masalah kecil kali di kelas" Sahut Gracia

"Hmm, yaudah yaudah.. kalian makan gih, mami mau lanjut ke dapur dulu ya" Balas Naomi beranjak pergi meninggalkan 2G menuju dapur

Sedangkan Gracia dan Gita melangkah bersama sama menuju meja makan untuk makan.

~~~

Zee yg berada dikamarnya itu menghempaskan begitu saja tubuhnya, terdengar helaan nafas panjang keluar dari mulutnya.

"Apa gue salah? Khawatir sama orang yg berulang kali terkena musibah?" Gumam Zee bertanya kepada dirinya sendiri

Zee merogoh ponselnya yg masih berada disaku celananya itu lalu menscroll aplikasi Whatsapp mencari kontak seseorang. Setelah ketemu tanpa pikir panjang, Zee langsung menelfon nomor tersebut.

"Halo kath?"

"Siapa?"

"Gue zee"

"Ngapain lagi lo?"

Zee menghela nafas lelah melihat nada ketus yg ternyata adalah Kathrina di ujung sana itu

"Gue cuma mastiin lo aja, udh pulang belom"

"Udh, gausa sok peduli sama gue.. gue minta sama lo gausa sok jadi pahlawan kesiangan lagi, dan jangan pernah ganggu gue lagi"

Tutt...

Ponsel milik Zee masih menempel di telinganya itu, mencerna perkataan Kathrina yg begitu menusuk baginya. Ponsel milik Zee ia lepaskan begitu saja setelah selesai mencerna perkataan Kathrina tadi yg bisa dipastikan gadis itu menganggap dirinya pengganggu.

Zee lekas bangkit dari posisinya membiarkan begitu saja ponselnya menyala, sedangkan dirinya melangkah menuju lemari pakaian untuk mengganti seragam sekolahnya dengan pakaian tidur miliknya itu.