F & A 23

1.6K 198 53
                                    

Kathrina yg baru saja tiba dirumahnya dengan wajah memerah menahan tangis itu langsung berlari masuk kedalam rumahnya, tanpa mengindahkan panggilan dari mamanya dan juga kakaknya yg menatap dirinya.

"Dek, hei kamu kenapa sayang?" Tanya Shania sedikit berteriak tetapi Kathrina tidak menggubris

"Dek, kamu kenapa?" Timpal Indah mendekat kearah tangga menuju lantai 2 melihat adiknya yg terus naik

Hingga Kathrina menghilang dilantai 2 diselingi suara bantingan pintu yg cukup keras membuat Shania dan Indah terkejut bukan main.

"Adek kenapa kak? Mama takut" Kata Shania khawatir

Indah menoleh lalu mendekat kearah mamanya itu mencoba menenangkannya "Adek gpp ma, mungkin lagi capek aja makanya kayak gini.. mama jangan khawatir ya" Balasnya

Shania khawatir dengan gelagat putrinya 2 hari belakangan ini, entah mengapa menurut dirinya begitu aneh. Tidak dipungkiri sebagai orang tua satu satunya, Shania merasa khawatir teramat sangat kepada putri bungsunya itu

"Mama takut adek kenapa kenapa kak" Kata Shania lagi dengan raut wajah cemas ditambah dahi yg mengeluarkan peluh keringat

"Ma, percaya sama indah deh.. adek gpp, mungkin ada masalah tapi kita ga bisa tanya secara langsung untuk saat ini, nanti kita coba tanya pelan pelan setelah agak tenang suasananya buat adek, jadi kita biarin adek sendiri dulu okey" Balas Indah

Shania menarik nafas dalam lalu ia menghembuskan perlahan, kepalanya mengangguk pelan tetapi pikirannya terus bergelut tentang putri bungsunya, seumur dirinya hidup merawat putrinya tidak pernah sedikit pun putrinya bertingkah seperti ini. Terlebih lagi membanting pintu cukup keras seperti tadi yg menandakan jika putri bungsunya itu sedang tidak baik baik saja.

~~~

Disisi lain gadis tinggi nan cantik yg tidak lain adalah Kathrina itu kini meringkuk diatas kasur dengan kepala yg ia benamkan dikedua lututnya, suara isak tangis terdengar begitu lirih dari sang empu yg sedang dalam kondisi tidak baik baik saja.

"Hiks hiks"

KACAU!, Satu kata yg bisa menggambarkan kondisi Kathrina saat ini. Entah mengapa dirinya bisa merasakan rasa sesak yg begitu menyiksa melihat laki laki yg ia anggap pengganggu seperti tidak menganggapnya ada.

"A-aku salah apa hiks hiks"

Kathrina kembali berpikir apa yg menjadikan laki laki bernama Zee itu seolah tidak menganggap dirinya ada, bahkan ia seperti tidak melakukan kesalahan apapun terhadap laki laki itu.

Kathrina bingung sekarang? Apa yg harus ia perbuat, ia bingung dengan dirinya, pikirannya dan juga hatinya. Kondisi dirinya yg tidak bersemangat sejak tadi ditambah pikiran tentang Zee yg seperti menjauhi dirinya itu, kini ditambah lagi kondisi hatinya yg merasakan rasa sakit melihat tingkah laku Zee yg begitu romantis kepada seorang gadis baru dikelasnya yg tidak lain adalah Brielle.

Sekitar 10 menit berlalu, tangisan Kathrina mulai sedikit mereka tetapi tidak dengan kondisi pikiran dan juga hatinya, Wajah Kathrina yg semula cantik kini terlihat sembab karena terlalu banyak menangis.

Ia meraih ponsel miliknya yg berada di dalam tas miliknya yg berada tidak jauh dari dirinya, Kathrina membuka ponsel miliknya itu lalu mencari nomor telfon milik Zee, laki laki yg semalam sempat menelponnya.

Ia meraih ponsel miliknya yg berada di dalam tas miliknya yg berada tidak jauh dari dirinya, Kathrina membuka ponsel miliknya itu lalu mencari nomor telfon milik Zee, laki laki yg semalam sempat menelponnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Forever & Always [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang