06: 10-3-1980

40 23 105
                                        

Haiii, kembali lagiii, sebenarnya rencana ku sih selama puasa ini up 2 x dalam satu minggu, tapi nunggu situasi aman dulu yaww

Maaf kalau alurnya amburadul

Jangan lupa, Vote dan komennya

***

Terlihat empat orang bersahabat sedang duduk di depan teras rumah sambil berbincang bincang.

Siapa lagi kalau bukan Gendhis, Wati, Dwi, dan juga Ratih, empat orang bersahabat yang selalu bersama di manapun berada.

Mereka sedang menceritakan tentang masa lalu mereka bersama kekasih- kekasih mereka masing-masing, termasuk Gendhis, ia menceritakan tentang kekasih pertama nya siapa lagi kalau bukan Jefano Van Dick.

Gendhis menceritakan tentang cerita di tanggal 10 bulan 3 tahun 1980 itu kepada ketiga temannya, kenangan dia kala kekasihnya masih hidup dan masih bersama.

Flashback to 1980:

10-3-1980

Tepat 5 tahun yang lalu, terlihat sepasang kekasih yang sedang berada di taman duduk bersama, berbincang-bincang, siapa lagi kalau bukan Gendhis dan Jefano, sepasang kekasih yang sedang terlibat dalam cinta yang manis, dan saat itu mereka masih berfikir bahwa mereka akan bersama selamanya.

"Dek, kamu pingin apa dari saya?," tanya Jefano

"Gendhis pingin kita bersama terus selamanya," jawab Gendhis

"Terus nanti kalau kita tidak ditakdirkan berjodoh?," tanya Jefano sambil menatap Gendhis dan ia tersenyum

"Tidak apa-apa, setidaknya kita masih bisa berteman kan?," jawab Gendhis dan ia menatap Jefano

"Kamu cantik seperti bunga mawar," tutur Jefano

"Ngomong-ngomong soal bunga, Gendhis jadi pingin deh di beliin bunga sama mas, selama ini Gendhis belum ada yang mau ngasih bunga satupun, dari laki-laki, kalau dari perempuan sering Gendhis dapat dari teman Gendhis," ucap Gendhis

"Mau mas belikan bunga?," tanya Jefano

"Iya mas, mau, bunga mawar, yang baunya harum," jawab Gendhis

"Hahaha, iya, lain kali mas belikan bunga ya, seperti permintaan kamu bunga mawar yang harum," ucap Jefano dengan tawa khasnya

Tiba-tiba, gerimis turun, sepasang kekasih itu lantas pergi ke sebuah warung untuk berteduh sebentar.

Gendhis pun mengusap bagian bawah roknya yang terkena lumpur,"yah, basah."

Perhatian Jefano pun terfokus kepada Gendhis yang tengah mengusap roknya,"ada apa?."

"Ini mas, kena lumpur," ucap Gendhis

"Sini saya bantu bersihkan, duduk di sebelah saya," ucap Jefano sambil menepuk kursi sampingnya

Gendhis mengikuti apa kata Jefano, ia duduk di samping Jefano dan kembali mengusap roknya, Jefano pun membantunya dengan cara mengusap bagian rok Gendhis yang terkena lumpur menggunakan sapu tangan nya.

"Mas, jangan deh, nanti kotor sapu tangannya," ucap Gendhis

"Kan emang gunanya sapu tangan kan untuk membersihkan ya pasti kotor, sudahlah diam saja," jawab Jefano

Cinta GendhisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang