Haii, aku kembali, ada yang kangen gakk? Gak yahhh, yaudahhh, oh yaa maaf buat gak update sampai selama inii, aku lagi sibuk banget, banyak tugas dan lainnya, mulai sekarang bakal aku coba buat konsisten nuliss.
Selamat membacaa^^
Di kamar yang cukup rapi dengan berbagai perabotan, terlihat seorang gadis yang tengah berdandan hendak pergi keluar, tentu saja itu Gendhis yang hendak pergi ke pernikahan tetangga nya.
Walaupun pernikahan nya cukup dekat dengan rumahnya, hanya berjarak sekitar 5 rumah, Gendhis harus tetap berpenampilan cantik karena kali ini ia akan bersama Bima.
"Gendhis, ini Bima sudah datang," panggil ibu
"Iya bu, sebentar," jawab Gendhis
Gadis itu merapikan rambut nya dan sesekali mengatupkan bibirnya untuk meratakan warna lipstik nya dan melihat ke kaca apakah lipstik nya sudah bagus atau belum.
Gendhis keluar dari kamar nya dan pergi ke ruang tamu, di sana sudah ada Bima yang berdandan tampan dengan kemeja berwarna putih tulang dan celana jeans serta sepatu.
"Wih udah cakep aja," puji Gendhis
"Iya dong," jawab Bima
Seketika pipi Bima merah, pria itu sepertinya sedang menahan rasa malu serta sesuatu yang tak bisa di ungkapkan, dia seperti sedang di puji namun oleh orang spesial.
"Udah, ayo berangkat," ajak Bima
"Sekarang?" tanya Gendhis
"Besok, ya sekarang lah," jawab Bima
"Yasudah, ayo, bentar aku mau pakai sepatu ku dulu," ucap Gendhis
"Pakai sendal aja lah."
"Gak! Nanti aku gak jadi cantik," ucap Gendhis
"Tetap bakal cantik kok," puji Bima
"Dusta!" tolak Gendhis
"Beneran, gak bohong," ucap Bima
"Ah, sudahlah, aku mau pakai sepatu dulu."
Dengan sigap Gendhis berdiri dan mengambil sepatu hak tinggi nya, sepatu berwarna hitam dengan model yang sedang terkenal di zaman itu membuat penampilan nya semakin memukau.
Bima menatap dengan tatapan kagum, sepertinya dia memiliki rasa terhadap Gendhis, gadis yang menjadi mantan kekasih sang sahabat yang telah tiada.
"Ayo berangkat," ajak Gendhis
"Iya, ayok," jawab Bima
Mereka berdua pun pergi bersama menuju ketempat acara pernikahan itu, Bima masih menatap Gendhis dengan tatapan kagum, pupil matanya melebar, senyum di bibirnya mengembang, dengan cepat ia menunduk menyembunyikan wajahnya yang memerah.
Namun ia teringat bahwa Gendhis adalah mantan kekasih sang sahabat, tak mungkin ia mendekati mantan dari sang sahabat.
Bugh!
Suara seseorang terjatuh mengalihkan perhatian Bima, ia menoleh kearah samping dan melihat berberapa teman asramanya sedang bersembunyi dibalik pohon, Gendhis pun mengikuti tatapan mata Bima terpaku, disana juga terlihat ketiga teman Gendhis yang memakai baju cantik seperti nya juga hendak menuju pesta pernikahan.
"Kalian! Cepat kesini!" tegas Bima
Dengan cepat ketiga teman Gendhis dan ketiga teman Bima keluar dari persembunyiannya mereka, mereka saling menyalahkan satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Gendhis
RomanceLanjutan dari Kisah gendhis Gendhis, gadis yang ditinggal meninggal dunia oleh sang kekasih berusaha untuk melupakan kekasihnya itu, walaupun setelah lima tahun kejadian itu terjadi, Gendhis masih belum bisa melupakan kejadian itu, lima tahun bukan...