3. EMANG BOWLEH SESERATUS ITU

61 6 0
                                    

Holaa...kawan2, update ya hari ini.

Jangan lupa baca bismillah biar gak dendam awokawokawok

Jangan lupa baca bismillah biar gak dendam awokawokawok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oke uang seratus ini sudah dimasukkan amplop. Dengan begini ikatan mungkin yang masih ada dan berurusan dengan dia bisa terputus. Kalaupun Gantari harus meminta nomor rekening nya tidak akan pernah diberikan. Si manusia yang tertutup segala informasinya tidak akan membiarkan satu informasinya bocor. Halah manusia satu ini entah apa yang sedang disembunyikan. Kalau berdalih dengan ketenangan. Tidak diperkenankan dengan seenaknya dia menginginkan ketengan tapi mengusik ketenangan orang lain.

Mungkin seratus bagimu kecil. Iya memang. Mungkin kau berpikir, sudahlah hanya uang seratus masih bisa dicari lagi, dia juga bisa dapat lebih banyak lagi. Tidak ini tentang harga diri seorang perempuan yang terjaga. Ning Gantari bukan sukarela meminta uang itu pada laki-laki. Tidak dengan dia si nyambek mokondo maupun laki-laki lain selain keluarganya. Uang seratus memberi beban yang besar untuk Ning Gantari. Ia harus menganti dengan menggunakan uangnya sendiri.

Ning Gantari bukan seperti kebanyakan perempuan yang mungkin terima-terima saja diberi hadiah. Tidak, pasalnya saat itu Ning Gantari dengan laki-laki yang benama Faqih atau ya sebut saja gelar darah birunya sebagai Gus Faqih bukan status yang luar biasa. Tidak ada penyataan menjadi hak milik, hanya dua orang yang kebetulan saja bersinggungan dengan garis takdir bernama perasaan.

Hah mengingat itu membuat hati tidak damai. Ning Gantari tidak berekspektasi jika perkara uang seratus ini bisa berdampak serumit ini. Sehingga tanpa pikir terlalu panjang, hari ini ia akan putuskan untuk mengembalikan tidak kurang satupun.

Pagi ini sekitar pukul 10.00 WIB, Ning Gantari akan pergi ke toko peralatan tulis untuk membeli bahan-bahan membuat media belajar para santri. Ning Gantari yang juga ustazah di pondok milik babanya mengajar di kelas murojaah quran untuk anak kelas 5-SMP. Ning Gantari yang selalu ditunggu oleh para santrinya. Melepas perkara itu, Ning Gantari harus segera menyelesaikan urusan ini terlebih dahulu. Ia memotret amplop berisi seratus dan sudah dibubuhi dengan nama Faqih S. dan dikirimkannya ke nomor yang ia tuju. Nomor yang sudah disimpannya sebagai Gus Faqih S.

Anda

Anda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SADRAH NABASTALA (Simpul Rasa Series aka Ning Gantari)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang