Alloooo...
Up nehh, btw nulis kisah ini ujian nya banyak banget dah 😌Gpp dah. Mbak author kuat kok ini.😶🙃
Jangan lupa banyakin istigfar yak...
Perhatian !!!
Banyak kata2 umpatan di part ini.😌Ini umpatan versi Jawa timuran ya, karena Ning Tari kuliahnya di Jatim 😶
Mulailah baca dengan bismillah. Kalau sempet, tolong kirim Al Fatihah ya buat mbak author biar kuat buat lanjutin kisah ini wkwkwk.
Skuyy ...
Hari ini sudah hampir seminggu sejak nomor Gus Faqih disimpan oleh Ning Gantari. Loh kok disimpan? Ya tentu saja Ning Gantari lupa untuk menghapus nomor itu. Dalam hati mungkin sebenarnya Ning Tari ini masih ingin memberi kesempatan namun logikanya menolak dengan sangat keras. Hingga pesan kesekian kalinya yang kali ini mungkin gus dengan nama faker Kancil Sakura itu sedang ingin bermain-main dengan hati anak orang. Tanpa sebab hanya karena melihat foto profil whatsapp Ning Gantari yang bergambar hamster tekejut, laki-laki itu menghubungi lagi. Dengan alasan sekedar meminta gambar itu. Saat itu Ning Gantari sedang dalam posisi tidur siang setelah lelah beraktifitas dari pagi membantu persiapan haul mbah yai.
"Yaelah nyambek mokondo. Hah. Lu rese wallahi, bisa gak sih sadar diri udah nikah njir gak usah ganggu anak gadis orang lagi. Hah!!" Ning Tari yang kesal langsung menelungkupkan wajahnya pada bantal. Rambutnya yang sebahu turut menjadi berantakan. Tanpa banyak tindakan lagi, Ning Gantari kirimkan saja foto yang diinginkan oleh Kancil Sakura ini. Dengan sekali klik sudah terkirim pesan itu.
"Ya Allah niat gus Faqih seperti ini terus ingin membuat hati Tari sakit sesakitnya kah? Kalau iya Wallahi Tari tidak ridho akan semua lakunya." Ning Tari lantas beranjak dari posisi telungkup. Ia langsung saja menjadikan pesan Gus faqih sebagai pesan yang diarsipkan. Ia sudah tak ingin menonton lagi pesannya yang hanya memporak-porandakan hatinya yang sudah disusun dan ditata rapi dari retak berbulan-bulan lalu.
Ning Gantari memilih untuk berlalu ke kamar mandi dan membasuh muka. Ia basuh dengan pelan sembari menatap kaca wastafel kamar mandinya. Hembusan napas yang berat kian mengikuti geraknya membasuh muka. Tangannya berpegang pada bagian depan keramik wastafel, wajahnya juga menunduk membiarkan tetesan air jatuh kebawah. Air mata yang tanpa disadari juga turun bersama dengan titik air basuhan wajah. Meski tidak kentara tapi semua makhluk gaib disekitar pesantren tahu kalau Gantari putri Nyai Maiza menangis dalam pilu yang lirih. Mereka iba, lihat saja mereka bahkan tak tega menyaksikan preman alam gaib ini tersedu tanpa sadar. Mereka prihatin, namun mereka tidak bisa apa-apa. Mereka hanya makhluk gaib yang dibatasi geraknya dalam lingkup pesantren ini. Lihat saja yang berenergi negatif juga turut merasa sedih melihat sekutu mungilnya yang biasanya nyengit dengan makhluk gaib terkikis air matanya sedikit demi sedikit. Dan lihatlah mereka yang berenergi positif, seperti merasakan kepiluan yang dirasakan Ning Gantari.
KAMU SEDANG MEMBACA
SADRAH NABASTALA (Simpul Rasa Series aka Ning Gantari)
Spiritualité{Series Simpul Rasa 4:#Ning Gantari} Desclimer 💢💢: 1. Don't copy my story' 2. Don't copy my cover story' 3. Susah nyari ide nya, Jangan copas sembarangan‼️ 4. Kisah ini kutulis, murni dari 30% imajinasi yang tak seberapa dan 70% nya akan diberi...