Halaman : 02

1.4K 159 9
                                    

ZAYYAN tersenyum senang ketika dirinya tengah menyusuri rak rak buku yang  berderet rapih pada pandangannya, berbagai acan jenis buku tersedia di sana. Yah meski tak ada yang menemani dirinya tak masalah jika harus pergi sendirian, lagi pulang hidup itu memang harus sendirian bukan? Terlalu bergantung pada orang lain itu tak baik, entah dirimu akan di tinggalkan dan berakhir menelah kecewa nanti

Mata bening itu menatap deretan judul buku disana, ia bingung ingin membeli yang mana karena jujur saja Zayyan baru kali ini tertarik untuk membaca sebuah buku

"Apa kamu kebingungan? " Suara hangat menyapa gendang telinga nya, ia mendongak untuk menatap seorang pemuda tampan dengan senyum ramah nya, ah sepertinya pemuda itu adalah pegawai di sini

"Apa terlihat dengan jelas ya? " Ujarnya sedikit malu, mengundang kekehan ringan dari sosok itu. Mata cantik Zayyan melirik nametag yang terpasang pada seragam. Kim Beomsoo namanya, Beomsoo sangat menawan hingga Zayyan ragu bahwa dia hanya lah seorang pegawai toko buku biasa

"Yah, di lihat bagaimana dirimu yang begitu berbinar menatap buku-buku yang terlihat kamu tak tahu tentang apa itu, sepertinya iya"

Si manis merengut kecil, ia menoleh ke arah sekitarnya menghindari tatapan lembut Beomsoo

Pemuda menawan itu hanya tersenyum melihat nya, sebelum jemarinya tergerak untuk mengambilkan sebuah buku yang segera ia sodorkan ke arah si manis yang kini menatap nya penuh kebingungan

"Aku pikir kamu akan menyukai buku ini" Ujarnya dengan tatapan yang begitu teduh, Zayyan menatap judul yang tertera pada sampul buku itu

"Laut yang menenangkan.? " Gumam nya, Beomsoo mengangguk kecil

"Mengapa kamu merekomendasikan buku ini kepada ku? " Wajah rupawan itu terlihat berfikir, sebelum kembali menatap Zayyan dengan senyuman nya

"Entalah aku hanya merasa kamu akan menyukainya, apa kamu pernah ke laut? "

"Yah cukup sering, ketika aku ingin menghabiskan waktu ku sendirian aku datang ke pantai dan memandangi lautan, aku suka suara ombak yang bersahutan itu, seolah memberikan banyak ketenangan disana" Ia menjelaskan degan wajah nya yang berseri-seri hingga kembali membuat Beomsoo tersenyum melihat nya

"Ambil saja buku ini, anggap hadiah dari ku untuk pertemuan pertama kita" Mata bulat itu semakin terlihat bulat, ia menujukan ketidak setujuan nya disana

"Apa? Tidak tetap saja aku harus membayar nya, mana mungkin aku menerima hal ini secara cuma-cuma"

Zayyan menolak nya dengan keras, namun tatapan Beomsoo yang begitu sungguh-sungguh dan kembali mengucapkan bahwa si manis dapat membawa buku itu cuma-cuma membuat dirinya luluh

"Sungguh? Kenapa kamu baik sekali? Kita baru bertemu padahal"

"Entahlah, aku tiba-tiba saja ingin menberikan buku ini untuk mu, jika kamu ingin membalas nya cukup baca buku ini dan menikmati setiap lisan yang ada di dalam nya. Zayyan laut itu sangat indah aku juga sangat menyukainya. "

Zayyan tersenyum manis, ia mengucapkan terimakasih berkali-kali kepada Beomsoo sebelum berpamitan untuk kembali ketika melihat hari sudah memasuki waktu malam. Tanpa menyadari bahwa Beomsoo menyebut namanya, si manis sudah berlalu begitu saja dari sana, meninggalkan Beomsoo yang tak henti memandangi punggung sempit yang menjauh itu.

"Hey, aku harap kamu bahagia untuk sekarang. "
















"Sing! " Wajah manis itu terlihat begitu berseri, panggilan yang cukup keras itu berhasil membuat atensi Sing yang tengah mengobrol dengan Minji pada hadapan pintu ruang OSIS teralih kan. Tangan kokoh itu secara reflek menangkap tubuh Zayyan yang hampir saja limbung ketika si manis berhenti berlari tepat di hadapan nya, ada kilatan khawatir pada mata tajam itu, namun sayang Zayyan tidak menyadari nya

Still A Chance [SingZay] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang