Halaman : 11

1.3K 131 20
                                    

"Aku mencintaimu. Rembulan ku yang cantik dan bersinar paling indah, maaf telah membuat mu terus menangisi ku pada gelap nan sunyi nya malam tanpa bintang menemani. Maaf telah membuat peri kecil ku kesepian sepanjang waktu yang berlalu, terimakasih karena sudah memberikan ku banyak cinta. Zayyan ku sang pengisi hati, biarkan aku menebus segala dosa ini untuk melihat senyuman mu yang abadi dalam potret yang kekal— Sing














My hope 💗 send your message! :

Datanglah, aku menunggu mu.

Zayyan tersenyum tipis melihat balasan itu, jarang sekali Sing akan membalas pesan nya seperti ini. Mengiringi langkah kecilnya yang semakin bersemangat untuk menemui sang kekasih yang sudah menanti kedatangan nya

Sekantung bahan belanjaan berada dalam genggaman tangan mungilnya, ia berjanji membuatkan makanan untuk kekasih tampan nya hari ini tepat ketika mereka tengah libur karena hari kasih sayang

Wajah itu tersenyum begitu menggemaskan, pipi nya merona secara alami, membayangkan bahwa keduanya akan menghabiskan hari bersama pada hari yang spesial ini, yah Zayyan berharap untuk tidak ada hal lain yang menganggu waktu mereka nanti

Namun ketika jemari lentik itu tengah memasukkan pasword dari apartement sang kekasih, dan baru saja akan melangkah memasuki apartement itu, sebuah pelukan erat menyambutnya seketika. Zayyan bahkan sampai begitu terkejut dan hampir limbung jika tangan kekar itu tidak menahan pinggang nya dengan erat.

Dirinya berkedip pelan ketika Sing semakin mengeratkan pelukan keduanya, wajah bingung itu jelas terlihat sebelum akhirnya Zayyan memberikan tepukan lembut pada bahu Sing mengisyaratkan untuk kedua nya masuk terlebih dahulu karena tak enak jika ada yang melihat

Sing segera membawa kekasih kecilnya masuk tanpa melepaskan pelukan mereka, menutup kembali pintu apartement itu. Sejenak ia melepaskan pelukan nya lalu meraih kantung belanja yang berada pada Zayyan dan meletakkan nya pada meja, sebelum kembali menarik si manis untuk kembali di peluk erat hanya saja dalam posisi saling memangku pada sofa empuk disana

"Sing? Ada apa? " Zayyan bertanya dengan kebingungan, ia menatap Sing yang kini sibuk menenggelamkan wajah pada dadanya, dengan tangan yang melingkar erat pada pinggang nya. Sing memangku Zayyan dalam posisi berhadap-hadapan, dan posisi seperti ini benar-benar membuat jantung Zayyan berdebar dengan kencang, karena Sing sangat jarang melakukan skinsip dengan nya, mereka bahkan hanya beberapa kali saling bergandengan tangan, itu sebabnya dirinya benar-benar terkejut saat Sing bersikap seperti ini.

"Hanya rindu. . . " Jawaban lirih itu menghadirkan senyum lembut pada wajah manis itu pada akhirnya, ia terkekeh gemas. Jemari lentik itu terangkat untuk memberikan usapan lembut pada kepala dan rambut kekasih besarnya

"Kita baru bertemu kemarin ketika aku memberikan mu hadiah snow globe. "

"Kapan pun itu, aku selalu merindukan mu Love. "

"Oh? Sungguh? Kamu bahkan terlihat acuh ketika aku mengajak mu bertemu kemarin. " Sebenarnya Zayyan hanya ingin meledek, tetapi respon Sing justru di luar dugaan nya, bagaimana pria itu yang kini melepaskan pelukan nya dan kini beralih menatap nya dengan begitu dalam. Zayyan tak mengerti tetapi entah mengapa tatapan itu memancarkan banyak rasa sedih dan penyesalan yang mendalam. Tangan besar itu tergerak untuk menangkup kedua pipi yang terlihat menirus itu, Sing tersenyum penuh kepahitan menyadari nya.

Still A Chance [SingZay] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang