PEMBUNUH.
Sebuah lembaran berita pada mading sekolah terpajang dengan nyata disana, dengan foto Zayyan yang juga terpasang dengan begitu jelasnya
Murid-murid mulai berbisik mana kala mereka mulai membaca deret demi deret kata yang tercetak tebal pada lembaran itu
Zayyan yang membunuh sang adik, dan membuat ibunya sakit jiwa.
Berita itu menyebar dengan begitu mudahnya tanpa tahu menahu kebenaran yang ada di balik cerita yang kini menyudutkan pemuda manis itu
Zayyan melangkah dengan pandangan tertunduk kala setiap pasang mata itu menatapnya dengan penuh penghakiman serta kebencian disana
Dirinya tidak tahu apa yang membuat anak-anak itu menjadi seperti ini, pandangan penuh rasa jijik di sertai penghakiman terlihat jelas pada mereka yang tak lepas memandangi nya yang tengah berjalan menuju kelas
"Pembunuh..... " Satu buah kata penuh umpatan itu membuat tubuhnya terdiam, ia tak tau harus bereaksi seperti apa di saat hujatan-hujatan jahat itu mulai terdengar mengalun pada indra pendengar nya
"Kenapa diri mu masih berani masuk sekolah hei! "
"Aku tidak menyangka bahwa kita bersekolah dengan seseorang yang membunuh adiknya sendiri"
"Zayyan kenapa bukan kamu yang mati! "
"Menjijikkan"
Berhenti.
Kenapa?
Ada apa? Apa yang telah aku lakukan?
Mengapa kalian menghakimi ku seperti ini?
"Memang orang menjijikkan seperti mu tidak pantas bersanding dengan Sing! "
Minji datang dengan wajah muak nya, ia menarik keras pergelangan tangan si manis, menyeretnya untuk menuju mading sekolah yang tengah menampilkan berita hangat tentang dirinya
Dan saat Zayyan mengetahui mengapa anak-anak itu mengujarkan kebencian kepada dirinya. Membuat tubuhnya bergetar pelan
Dia bukan pembunuh, bukan dirinya juga yang membuat ibunya masuk ke rumah sakit jiwa sekarang
Tetapi kenapa? Kenapa tulisan pada lembaran itu dengan mutlak menyatakan bahwa dirinya lah sang pembunuh juga pembawa sial
"Ak— aku tidak—"
"Tidak ada maling yang mau mengaku Zayyan! aku tidak menyangka di balik wajah polosmu bahwa dirimu adalah pembunuh adik mu sendiri, ah itukah sebabnya aku tak pernah melihat ayah mu datang? Ayah mu pasti tak perduli dengan anak pembawa sial yang menghancurkan keluarga nya bukan. Menyedihkan sekali. "
Minji berujar dengan begitu tajam, tanpa tahu bahwa perkataan nya kembali membuka luka lama yang coba si manis pendam dalam kewarasan nya
Tragedi yang merenggut sang adik serta awal mula dimana dirinya menjadi bahan siksaan sang ayah selama bertahun-tahun, juga sang ibu yang tak memiliki harapan sembuh.
Kalian tidak tahu apa-apa, ini bukan salah ku! Bukan, iya kan?
Mengapa kalian melakukan ini? Mengapa kalian sangat ingin menghancurkan kewarasan ku setiap saat
Ah benar Zayyan, kamu itu adalah makhluk paling menyedihkan yang tidak pantas bahagia.
"Dasar pembunuh menjijikkan! " Minji memberikan tamparan keras pada wajah itu hingga menoleh, sedangkan si manis tak dapat melakukan apa-apa kala rasa panas menjalar pada wajahnya di sertai sorakan kebencian yang tertuju kepadanya, kepalanya mendadak pening, bahkan nafasnya terasa mulai memberat, mata itu terlihat tak fokus di kala rasa panik berlebihan yang tak pernah kambuh kini datang kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still A Chance [SingZay] End
RomanceWarning! bxb area. harap keluar dari lapak saya secara teratur jika tidak menyukainya. Zayyan itu seperti matahari, kemanapun dirinya melangkah selalu membawa kesenangan di dalam nya. dia adalah sosok pemuda yang selalu memiliki energi yang berleb...