Halaman : 04

1.2K 122 8
                                    

PERASAAN cemas menghantam dirinya manakala iris-tajam nya tak melihat kekasihnya manisnya datang ke sekolah pagi ini

Ini sudah lewat jam masuk, setidaknya ia berharap bahwa Zayyan hanya terlambat dan akan kembali datang sambil berlari kecil ke arah nya yang selalu mengawasi anak-anak yang terlambat. Namun hingga menunjukkan pukul delapan lewat dua puluh menit pun dirinya tak melihat senyum lebar dari kesayangan nya itu

"Sing sepertinya sudah tidak ada yang terlambat, masuk lah jam pelajaran sudah di mulai. " Minji menghampiri dirinya, menepuk pelan bahu pemuda itu

"Ah ya, aku masuk" Namun lagi Sing kembali menatap area pagar berharap bahwa Zayyan masih akan datang, tetapi tidak. Dan gelagatnya itu membuat Minji menatap bingung kepadanya yang terlihat seperti menunggu seseorang

"Ada apa Sing? "

Ia bertanya pada akhirnya, membuat pemuda itu melirik sejenak ke arah nya lalu menggeleng kecil

"Tidak ada ayo masuk" Sejujurnya Minji tak pernah merasakan bahwa nada bicara Sing yang dingin terasa lebih dingin sekarang. Apa yang membuat pemuda itu berubah? Mengapa Sing terasa seperti menjauh darinya? Minji merasa Sing seperti semakin meninggikan tembok yang membentengi keduanya dan Minji sangat tidak menyukai hal itu sekarang

Tak apa mungkin dirinya harus sedikit lebih bersabar bukan? Sing pasti bisa ia dapatkan pada akhirnya, seseorang seperti Zayyan sangat mudah untuk dirinya kalahkan atau perlu ia singkirkan segera mungkin.

Minji apa kamu tidak tau? Bahwa ada beberapa orang yang hancur akibat rasa percaya dirinya yang berlebihan di sertai rasa obsesi yang menelan pada kehancuran.








Leo termenung menatap kursi kosong pada sisinya, rasanya ia begitu tak semangat untuk belajar sekarang

Zayyan tidak masuk dan yang membuat nya cemas kenyataan bahwa Zayyan tidak mengirimkan pesan apapun untuk mengabari alasan mengapa si manis tak masuk hari ini

Ponsel miliknya yang menyalah ia biarkan tergeletak pada atas meja di sisinya, room chat dengan Zayyan jelas terpampang disana

Zayyanie 🤍 :

Zayyan?

Apa kamu terlambat lagi?

Oh ayolah aku tau kamu suka terlambat tetapi kamu tak pernah seterlambat ini, pelajaran bahkan sudah berlalu selama satu jam

Apa terjadi sesuatu?

Balas pesan ku jika kamu membaca nya, jangan membuat ku khawatir

Apa kamu sakit?

Aiss anak ini, aku akan kerumah mu nanti ya?.

Begitu, namun tak ada jawaban sedikit pun dari si manis itu meski waktu kini telah berlalu dengan cepat

Leo kembali mengecek ponselnya ketika ia tengah membereskan alat-alat tulisnya sekarang

Bel menandakan pembelajaran hari ini telah usai sudah berbunyi sekita lima belas menit lalu, namun Leo menjadi orang terakhir yang berada di kelasnya. Rasanya tubuh itu terasa berat untuk melangkah dari sana, semangat nya hilang entah kemana

Ia menghela nafas pelan ketika kembali mengecek ponselnya dan tidak mendapatkan notifikasi apapun. Pada akhirnya ia memilih untuk mengantungi ponselnya pada saku celana dan berniat keluar dari kelas, sebelum langkahnya kembali terhenti ketika sosok Sing sudah berdiri menjulang menantinya pada ambang pintu

Leo menajamkan tatapan nya, sejak awal ia tak menyukai Sing dan semakin tak menyukai nya karena Sing selalu membuat si manis terluka dengan sikapnya

"Leo...... "

Still A Chance [SingZay] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang