Awass typoo!!
"Huh, Dimana Zio dan baby?" Tanya Jonathan kepada Zero.
"Tuan sedang membersihkan diri bersama nona muda" balas zero sopan.
"Hm? Memangnya apa yang mereka lakukan?" Tanya Jonathan bingung.
"Tuan baru selesai bermain skateboard bersama nona muda. Karna mereka berkeringat, mereka ingin membersihkan diri terlebih dahulu" jawab zero panjang lebar. Dirinya sudah terbiasa dengan sahabat tuannya yang satu ini. Jika bertanya tidak cukup hanya sekali
Jonathan mengangguk mengerti. Di ruang tamu tersebut terdapat para sahabat-sahabat Leonzio.
Jonathan,Damian, Robert dan Kevan. Mereka tidak hanya datang sendiri, namun juga membawa buntutnya masing-masing. Yang saat ini sedang berkumpul di sofa kecil, yang berada di sebelah sofa orang-orang dewasa.
Ruang tamu Leonzio memang di rancang demikian, ada sofa besar untuk para orang tua dan sofa-sofa kecil untuk para anak-anak di sisi lainnya.
Karna dulu, ketika Aleena masih hidup dan putrinyaa masih bersama mereka. Rumah ini selalu ramai di kunjungi para sahabat dan anak-anak mereka.
Karna itulah ruang tamu di rancang demikian agar anak-anak memiliki waktunya sendiri tanpa campur tangan para orang tua.
Di sisi lain yang terdapat sofa-sofa mini, terlihat para anak laki-laki yang diam di tempat duduknya masing-masing. Dan memandang satu sama lain dalam diam.
"Bagaimana kabar kalian? Lama tidak bertemu" ucap Jordan Aliga Xilyverzy, anak dari tuan Jonathan Xilyverzy.
Diantara yang lainnya, Jordan memiliki wajah yang sama seperti ayahnya, ramah, ceria dan polos juga murah senyum.
"Baik" ujar salah satu anak Disana, yang memiliki raut wajah datar dan dingin. Ia adalah Aziel Helymbert, putra tuan Robert Helymbert.
Sama seperti ayahnya, ia juga memiliki raut wajah dingin dan datar. Lebih tepatnya suram.
"Aku jangan di tanya. Tentu saja baik apapun kondisinya" ucap Samuel Fredrick, sambil melipat kedua tangannya di dada dengan wajah tengilnya. Putra tuan Kevanry Fredrick ini memiliki sifat yang tengil dan badboy.
Diantara yang lainnya, sifat playboy nya sudah terlihat, tak terhitung lagi berapa banyak gadis kecil yang menangis karna ingin menjadi kekasih Samuel.
Pria kecil ini memang sangat meresahkan. Memang sudah turunan dari ayahnya yang terkenal sebagai playboy di masa mudanya.
Namun meskipun begitu, ayahnya kini adalah suami paling romantis untuk istrinya. Baginya sekarang, istrinya adalah satu-satunya dan yang berhasil menjadi penakluk playboy kelas kakap seperti dirinya.
"Huh! Alex baik juga! " ucap seorang pria kecil yang memiliki wajah imut dan menggemaskan, namun terlihat ekspresi tengil dan sombong di wajah imutnya. Ketika berbicara, bibirnya akan terlihat cemberut, lucu sekali.
Tidak seperti ayahnya Damian Rouvery yang tenang dan berwibawa dengan wajah tegas dan rupawan, Alexander Rouvery justru terlahir dengan paras yang sangat menggemaskan.
Tentu saja itu turunan dari ibunya yang tak kalah menggemaskan dan lumayan membuat pusing kepala seorang Damian.
Melihat tanggapan semua teman-teman kecilnya, Jordan hanya tersenyum cerah. Mereka masih sama seperti di ingatannya dulu.
Sejak baby Zia, sosok yang mereka semua anggap sebagai adik mereka menghilang. Pertemanan mereka sudah tidak sama lagi.
Meskipun mereka masih kecil kala itu, namun karna gen orang tua mereka yang cerdas, membuat mereka mengerti jika adik mereka telah hilang dan tidak dapat di temukan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ziana Second Life (END)
Teen FictionFollow dulu sebelum membaca!! Xixixixi :3 Ziana, seorang anak yatim piatu yang seumur hidupnya di sibukkan hanya untuk mencari nafkah. memenuhi kebutuhan hidup dan makan sehari-hari. bukannya menghadap sang tuhan setelah tanpa sengaja terhantam ba...