6

39.8K 2.8K 11
                                    

Awasss typo!!

Zia sangat tercengang melihat sesuatu di hadapannya. Ia tidak tau lagi harus berkata apa.

Bukankah tadi dirinya hanya mengucapkan tiga jenis makanan? Tolong ingatkan, ia tidak salah ucapkan?

Tapi bagaimana mungkin tiga jenis makanan menjadi sebanyak ini???!!!!!!

Bagaimana tidak terkejut. Jika meja makan panjang yang ada di kamar VVIP ini penuh dengan segala macam jenis makanan.

Bahkan lobster besar yang seumur hidupnya belum pernah ia makan pun ada. BerMacam-macam olahan seafood seperti udang besar, gurita, cumi-cumi hingga abalon pun tersedia.

Jangan lupa makanan-makanan lokal yang sangat menggugah selera, ada rawon, soto babat, soto ayam, nasi Padang, ayam geprek, opor ayam,ayam panggang, ikan panggang, sup iga dan banyak lagi.

Apakah Zia marah? Tentu sajaaaa Tidak!!! Hehehehe kapan lagi kita pesta makanan lezat 🤤

Huhuhu untuk dirinya yang belum pernah memakan makanan semewah ini sungguh terasa bagaikan surga dunia.

Makanan yang paling mewah yang pernh ia makan hanyalah ayam goreng :).

Meskipun sempat bekerja di restoran cepat saji namun ia tidak pernah memakan makanan dari sana. Meskipun ada sisa dari para pelanggan ia tidak pernah bisa mencicipi nya karna sudah keduluan pegawai lain.

"Emm paman aku rasa aku tidak salah ucap ketika mengatakan tiga jenis makanan kan?"

"Benar sekali nona"

"Tapi bagaimana mungkin tiga jenis makanan menjadi satu meja penuh!???" Herannya, walaupun dalam hati pun bahagia melihat makanan-makanan lezat tersebut

"Ekhm. Untuk itu anda bisa tanyakan kepada tuan zio" ucap canggungnya sambil menunjuk kepada Leonzio

Zia mengalihkan pandangannya kepada calon ekhm daddy-nya itu.

"Sudahlah lupakan" cueknya.

Bagaimana ingin bertanya jika yang ia lihat hanyalah wajah penuh senyum milik zio. Haih tanpa bertanyapun ia tau jawabannya.

Ingin bertanya kepada zero pun tidak perlu sepertinya. Karna dilihat darimana pun terlihat sekali jika zero hanya mematuhi perintah.

"Baiklah mari kita makannnnn" ucapnya dengan semangat.

Zia segera melahap makanan di hadapannya. Tak lupa Zio mulai mengisi piring putrinya dengan bermacam-macam makanan. Zia dengan senang hati segera melahapnya.
.
.
.
.
.
.

"Ughhhh kenyangnya" ucapnya sambil mengelus perutnya yang membuncit. Zia merasa puas bisa merasakan semua makanan yang telah lama ia dambakan.

Melihat sisa makanan yang masih banyak di atas meja Zia merasa tidak rela.

Bagaimanapun sangat sayang sekali jika di buang sia-sia.

"Zio. Lain kali jangan membeli makanan terlalu banyak, sayang sekali jika di buang, lihat! masih banyak orang-orang yang tidak bisa makan kenyang di luaran sana"

Kali ini zio terlihat sudah siap. Ketika aplikasi terjemahannya merekam ucapan Zia, Zio segera memahami maksud putrinya itu. Ia hanya menanggapi putrinya dengan senyuman dan mengelus kepalanya.

******

Tak terasa 3 hari telah berlalu. Hasil tes DNA akan keluar sore ini.

Zia gugup menanti hasilnya. Bagaimanapun ia juga merasa nyaman dengan mereka semua. Namun jika memang ia bukan putrinya, mau tidak mau ia harus kembali menjalani kehidupan seperti biasanya.

Ziana Second Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang