Chapter 49

45 5 0
                                    

Brak

Suara pintu yang di dobrak dengan keras, berhasil membuat mereka mendonggakan kepalanya dan melihat ke arah suara dari arah pintu tersebut. Dan betapa terkejutnya, ternyata di depan pintu sudah ada dua orang yang sedang menatap ke arah mereka.

"Assalamualaikum kiyai, afwan mengganggu waktunya sebentar"ucap salah satu santriawati yang terengah engah karena selesai berlari.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"jawab mereka semua yang ada di dalam ruang tamu itu.

"Ada apa wida? Kenapa kalian berlari"Tanya kiyai.

"Hmm itu ki--yai...."ujarnya terbata

"Itu apa nak? Bicaralah apa sebenarnya yang sedang terjadi"ujar bu nyai

"Itu ki--yai dan ny--ai, di lapangan ada keributan"jelasnya yang masih terbata karena takut.

"Sebaiknya kita kesana abi"ujar gus bagas yang langsung berjalan tanpa menanyakan keributan apa dan siapa orang yang tengah ributnya. Dan kiyai pun menganggukan kepala dan segera menghampiri mereka yang ada di lapangan.

Sedangkan aisyah dan yang lain menyusul di belakang. Dan di lain tempat juga, yaitu di lapangan. Sedang ada keributan antara fara dan sella.

"Ana gak, ternyata kamu adalah dalanh dari semua ini! Hati kamu busuk selama ini. Kamu tega menghancurkan kepercayaan aisyah! yang mana dia selama ini selalu baik ke kita"ujar marah fara yang tidak pernah menyangka hal ini.

"Hahaha, terus gue peduli gitu sama kalian semua? Ingat ya! gue selama ini memang terlihat baik dan peduli sama kalian. Tapi gue sengaja melakukan hal ini, karena gue benci sama kalian semua! Terutama teman loh yang tadi di sebutkan"ujar lantang sella yang tidak merasa bersalah sedikitpun.

"Kamu kenapa bisa sejahat ini sel, apa kita sudah berbuat jahat sama kamu. Apa kamu tidak ingat dengan segala kenangan kita di pondok ini, dan apa yang sudah membuat kamu berubah! Aku tau kamu orang baik, Tapi kenapa kamu tega melakukan hal ini"ujar masny yang menangis dan menggelengkan kepalanya seakan tidak percaya dengan semua yang tengah terjadi.

"Gue jahat? Iya gue emang jahat! Kenapa? Kalian gak percaya? Kalian jangan so peduli dengan hidup gue, karena gue sudah muak hidup di dunia ini. Gue benci kalian semua! Kalian selalu di sayang semua orang, di perhatikan, bahkan gadis yang baru beberapa tahun di pondok ini sudah berhasil merebut semuanya. Tapi gue? Udah selama ini di dalam pondok, tetapi tidak merasakan hal itu. Bahkan seakan akan kalian semua mencampakkan  dan membuang saya!"tawa pedih sella di kalimat terakhirnya.

"Astagfirullah, kamu salah paham! Kita semua di sini sangat menyayangi kamu, kita peduli sama kamu sella"ujar fara yang tidak kalah lantang menekankan setiap perkataannya.

"Kalian jangan berani beraninya membohongi saya! Saya sudah muak dan saya benci kalian semua. Apalagi sahabat kalian yang namanya aisyah"ujarnya yang menekankan kata aisyah dan...

Degg

Jantung aisyah seakan berhenti berdetak ketika mendengar kata benci keluar dari mulut sahabatnya sendiri. Tiba tiba..

Brukk

"Aisyah"pekik sang bunda ketika melihat aisyah tidak sadarkan diri.

Aisyah jatuh pingsan dan langsung sigap di gendong sang abang, dan abang aisyah langsung membawa aisyah ke rumah ndalem. Sedangkan mereka semua yang melihat kejadian hal itu, hanya bisa diam dan bingung. Dan kiyai memerintahkan sella, fara dan masny untuk ikut ke rumah ndalem dan membubarkan semuanya.

Aisyah waktu mendengar keributan kala itu berada di belakang, gus bagas dan kiyai terlebih dahulu sampai dan mendengar dengan jelas setiap ucapan yang di lontarkan sella, fara, dan masny. Tetapi ketika aisyah hendak sampai ke tempat, ia langsung kaget dan terkejut mendengar ucapan terakhir sella yang sangat membenci dirinya.

Aisyah & Ujiannya[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang