Pada pantulan keruh sungai itu
Bayangan dari sosoknya terpaku
Dengan wajah yang terlukis kaku
Ke mana perginya rona terdahulu?Apakah musnah tergilas waktu?
Hingga ke titik yang membuatnya bisu
Senyum yang terkembang, tampak palsu
Seolah-olah merayu tumpukan semuApakah dunia lebih keras dari nawaitu?
Membuatnya patah kemudian jemu
Menyapu ceria di wajahnya yang lugu
Menoreh luka di hatinya yang meragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAJAK LARA DARI KACAMATA FATAMORGANA
PoetryIni bukan lara sepenuhnya, ini hanya musim kedua dari puing-puing kisah sebelumnya. 🐣: 28 Maret 2023 🐥: