Mengapa manusia terus berbicara?
Tentang hidup yang bukan miliknya
Jari jemari bagai lidah berbilah bisa
Menyebar cerca tanpa tahu dari manaApa yang mereka tahu tentang derita?
Tentang lukanya yang tak tampak mata?
Seakan hidup sekadar permainan kata
Betapa rapuhnya pikir akal manusiaBisakah mereka berdiam diri saja?
Mendengar suara hati sesungguhnya
Tidak mencampuri tanpa alasan nyata
Sebab bisingnya terlalu tak bermakna.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAJAK LARA DARI KACAMATA FATAMORGANA
PoesíaIni bukan lara sepenuhnya, ini hanya musim kedua dari puing-puing kisah sebelumnya. 🐣: 28 Maret 2023 🐥: