Chapter 12 : Habis?

1.9K 131 24
                                    

Setelah insiden 'berdebat yang hampir membuat rumah Wooin hampir terbakar' itu mereka akhirnya memesan makanan junk food. Mereka duduk di sofa depan tv sambil melirik sinis satu sama lain (lebih tepatnya hanya Wooin yang memandang sinis Joker). Sementara Joker hanya diam sambil menonton tv yang sedang menayangkan film itu.

Ding dong...

Bel rumah berbunyi, yang artinya makanan yang mereka pesan sudah sampai. Wooin beranjak dari duduknya. Namun, langkahnya terhenti ketika tangannya di tahan oleh Joker.

"Biar aku aja yang ngambil" ucap Joker sambil menarik Wooin untuk kembali duduk.

"Ck" decak Wooin namun tetap menurut untuk duduk.

Joker berjalan menuju pintu dan mengambil makanannya "Terima kasih" ucapnya singkat lalu kembali menutup pintu.

Dia berjalan menuju Wooin dan langsung meletakkan makanannya di atas meja. Joker duduk di samping Wooin dan langsung membuka bungkus ayam itu.
Joker mengambilnya satu lalu menyodorkannya pada Wooin. "Makan" ucapnya.

Wooin hanya melirik ayam yang di sodorkan Joker tanpa berniat untuk mengambilnya.

"Kenapa ga di ambil? Mau aku suapin?" tanya Joker.

Wooin melirik Joker sinis lalu mengambil ayamnya dengan kasar, "Cih, kau pikir aku ga punya tangan?" jawab Wooin ketus.

"Habisnya tadi kau diam sa-"

"Kau bisa diem gak?!" potong Wooin dengan nada membentak.

Joker memejamkan matanya karna suara Wooin yang sangat melengking. Namun dia menurut dan tetap diam sambil memandangi Wooin makan.

Merasa di pandangi Wooin pun langsung melirik Joker "Apa liat-liat?!" Tegur Wooin.

"Kenapa kau memarahiku terus? Kau sedang pms?"

"Sialan! Kau kira aku perempuan?!" Ucap Wooin

Joker tidak menjawab dan langsung mengambil ayam yang ada di tangan Wooin lalu memakannya.

"WOI ITUKAN AYAMKU" Teriak Wooin tak terima karna ayamnya di ambil.

"..."

"Balikin sial--mmmpphh" Ucapan Wooin terhenti karna Joker yang menciumnya. Dia menyodorkan ayam yang tadi dia makan ke mulut Wooin, sedikit melumatnya lalu mengakhiri ciumannya.

Wooin yang masih belum sadar pun hanya terdiam. "Telan ayammu" Ucap Joker menyadarkannya. Wooin menurut dan langsung menelan ayamnya.

Setelah sadar Wooin pun terkejut dengan wajah yang sedikit memerah dan langsung menarik kerah baju Joker.

"Brengsek! Apa-apaan kau tadi?!" Ucap Wooin marah.

"Kau memakan ayammu dengan sangat lambat, aku hanya bantu mengunyahkan" Jawab Joker santai.

Wooin dengan kesal melepas cengkraman tangannya pada baju Joker. "Lagian jatah ciumku belum habis" Lanjutnya.

Wajah Wooin memerah menahan emosi. Dia langsung beranjak lalu dengan kasar duduk di pangkuan Joker.

*Cup

*Cup

*Cup

*Cup

Wooin mengecup pipi kanan Joker. Lalu beralih ke pipi kirinya. Di hidung dan terakhir di bibir.

Saat akan menjauhkan wajahnya, tangan Joker sudah lebih dulu menahan tengkuknya lalu memperdalam ciumannya. Joker memangut kasar bibir Wooin lalu menggigit bibir Wooin agar dia membuka mulutnya. "Ahh-nhhh" Desah Wooin kesakitan. Dia pun menurut membuka mulutnya membiarkan lidah Joker masuk.

Bunyi ciuman mereka terdengar satu ruangan. Wooin yang mulai kehabisan napas pun meremat bahu Joker memberinya isyarat untuk berhenti.

Joker yang paham pun langsung menyudahi ciuman panas mereka lalu sedikit menjilat ujung bibir Wooin yang mengeluarkan saliva.

Wooin menatap Joker sayu sebelum akhirnya dia menelungkupkan wajahnya di dada bidang Joker. Joker yang mengerti pun menepuk-nepuk pantat Wooin.

"Bwerengsek" Ucap Wooin tak jelas karna dia masih menyembunyikan wajahnya di dada Joker.

"Hm? Enak ya? Mau lagi?" Tanya Joker.

Wooin yang mendengar itupun langsung menjauhkan wajahnya dari sana, lalu ingin beranjak dari sana namun tangan Joker menahan pinggangnya.

"Lepasin" Ucap Wooin

"..."

"Woi, aku bilang lepasin. Aku lapar mau makan" Lanjutnya dengan kesal.

"Gak mau lagi?" Tanya Joker ulang.

"Gak! Berarti sekarang jatahmu udah habis, jadi jangan MENCIUMKU lagi!" Ucap Wooin dengan penekanan di satu kata.

"Sekarang lepasin tanganmu" Lanjutnya.

Joker pun melepaskan tangannya. Wooin langsung turun dari pangkuan Joker dan duduk leseh di bawah sofa lalu mengambil ayamnya untuk di makan. Joker mengikuti Wooin duduk lesehan di bawah sofa lalu memandangi Wooin makan.

"Apa dengan memandangiku bisa membuatmu merasa kenyang?" Tanya Wooin.

"Cepat makan" Lanjutnya memerintah.

"Iya, hanya dengan melihat wajahmu aku sudah merasa kenyang" Jawab Joker.

Wooin yang mendengar perkataan Joker pun melirik jijik dan membuat wajah seolah-olah akan muntah.

"Iuhh, gombalanmu sampah banget" Ejek Wooin.

Joker yang mendengar itu hanya terkekeh. Wooin sempat tertegun dengan senyuman itu, karna Joker sangat jarang menunjukkannya atau bahkan tidak pernah?? Joker akan menunjukkan senyumannya itu hanya ketika ia merasa tertantang.

"Jangan memandangiku seolah aku ini sangat tampan dong" Ucap Joker

"Cih bajingan, berhenti bicara dan makan ayammu bodoh" Kata Wooin setelah sadar

Joker pun hanya menurut dan langsung mengambil ayam untuk di makan.

..To Be Continued

Aing kehabisan ide buat cerita ini 😅

𝗪𝗲'𝗹𝗹 𝗕𝗲 𝗦𝗼𝘂𝗹𝗺𝗮𝘁𝗲𝘀 [ jokerwooin ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang