“Nona, silakan ikuti saya.”
Seorang pegawai lelang mendekati Natalie setelah seluruh acara lelang itu usai. Dia menggertakkan giginya lalu tanpa mengatakan apa pun berjalan mengikutinya.
Pria itu mengantar Natalie keluar dari rumah lelang. Sebuah SUV hitam sudah menunggunya di luar pintu keluar. “Nona Smith, silakan.”
Natalie mencoba tetap terlihat tenang. Dia membuka pintu mobil itu. Pria bertopi yang sebelumnya telah membelinya dengan harga di luar nalar duduk di kursi penumpang, tampak menatap lurus ke depan.
“Masuklah!” perintah pria itu tanpa menoleh.
Kursi penumpang mobil itu tidak terpisah, jadi Natalie duduk tepat di sebelah pria itu. Dia menutup pintunya dan mobil itu pun meluncur pergi. Tidak ada sepatah kata pun yang mereka katakan dan semakin lama itu membuatnya merasa gelisah.
Berbagai pertanyaan berkecamuk di kepala Natalie. Diam-diam dia melirik pria di sebelahnya. Tindakannya entah bagaimana langsung pria itu sadari. Dia segera memalingkan wajahnya ke luar jendela.
Dante mengangkat sudut bibirnya. “Jika kau ingin tahu sesuatu, kenapa kau tidak menanyakannya, Nona Smith?”
Suarnya terdengar dalam dan seksi, penuh dengan daya pikat, tapi juga perasaan berbahaya yang terselubung.
Natalie berpura-pura tersenyum lalu menoleh pada pria itu. Sayangnya pencahayaan di sana sangat minim dan dia tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Apalagi pria itu masih memakai topi.
“Siapa kamu?” Pertanyaan itu meluncur keluar begitu saja dari mulut Natalie. Dia menjaga sikapnya tetap tenang agar pria itu tidak berpikir dia merasa terancam atau takut.
“Aku tuanmu,” jawab pria itu.
“Namamu. Identitasmu.”
“Kau belum cukup pantas untuk mengetahuinya.”
Natalie mengerutkan kening. Pria itu menganggap dirinya sebagai tuan dan mungkin menganggapnya sebagai seorang budak. Dia semakin khawatir dengan keselamatannya.
“Apa kau … tahu siapa aku?” dia bertanya hati-hati.
“Bukankah kau adalah Cavendish Smith?” Pria itu menyeringai. “Atau kau memiliki identitas lain?”
Natalie langsung tutup mulut. Dia melihat sendiri pria itu mengucapkan nama aslinya. Apakah dia salah melihat dan itu hanya ilusi di tengah-tengah ketakutannya?
Atau dia berpura-pura tidak tahu dan ingin menjebaknya untuk mengakui identitas aslinya?
‘Aku harus berhati-hati,’ pikirnya. Natalie tidak tahu pria macam apa dia. Sikapnya terlihat lebih baik dari Lucas, tapi dia memancarkan aura berbahaya yang tidak bisa dijelaskan.
“Kau benar. Aku Cavendish Smith,” tegasnya sambil menatap lurus ke depan.
Mobil itu meluncur cepat di jalanan Manhattan menuju Bronxville. Keramaian itu perlahan hilang berganti menjadi kelengangan malam. Gedung-gedung tinggi berganti menjadi pemandangan rumah-rumah besar yang jaraknya berjauhan satu sama lain.
Jalanan lebih sempit. Udara lebih dingin. Dan perasaan Natalie menjadi lebih resah.
Sejak mantannya memenjarakan dia, dia sudah memutuskan untuk tidak terlibat dengan seorang pria. Siapa pun itu.
Karena seorang pria bisa memberinya banyak masalah. Namun, dia justru terlibat dengan Lucas. Dan sekarang, dengan pria misterius ini!
“Kenapa kau membeliku?” Natalie menyelidik.
Pria itu tiba-tiba menyentuh punggung tangannya. Ujung jarinya menyusuri tangan Natalie, naik ke lengannya lalu ke lehernya.
“Bukankah kau ingin datang padaku?” pria itu bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keinginan Liar Tuan Mafia [21+]
Romance[DARK ROMANCE 🔞] "Siapa yang mengirimmu padaku?" tanya pria itu dengan lirih. Jari-jarinya menulusuri wajah cantik wanita di depannya. "Aku tidak dikirim siapa pun." Natalie tetap tanpa ekspresi. "Pembohong!" Pria itu menjambak rambut panjang Natal...