Perasaan saling suka yang tak jelas. Timbul suka tanpa alasan.
Itu yang dirasakan Andre & Jenneth. Dua orang yang memiliki impian yang sama dan perasaan yang sama.
Mereka terikat sebuah benang merah, sampai akhirnya membawa mereka berdua diatas pang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MASIH di tempat yang sama.
Jenneth dan aku sedang duduk berdua dibangku taman disekolah ini.
Kami masih menunggu jam 15.30. Untuk menunggu pengumuman lomba dari Jenneth.
Kita berdua menghabiskan waktu bersama, sampai akhirnya pengumuman pun akan segera dimulai.
Semua peserta disuruh duduk dikursi merah, dilapangan basket. Sedangkan aku, menunggu bersama teman-temanku dikursi biru. Atau di kursi penonton.
"Jenn, aku tau kamu bisa!," teriakku memberi semangat kepadanya.
Aku tau, jika suaraku tak mampu membuatnya menoleh karena sangat bising disini.
"Tiba saatnya... Untuk menemukan siapa juara kompetisi dance antar sekolah!" Antusias Guru itu menggelegarkan keheningan, dan disambut sorak juga tepukan tangan.
♡♥︎♡
Jenneth POV ♡
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HATIKU berdegup kencang.
Bagai seperti narapidana, aku ketakutan.
Aku lihat wajah Zulvi, dia nampak memperhatikanku dengan sinisnya.
"Baik, kita akan ambil 3 juara," ucap Panitia dihadapan kami. Aku sangat amat takut dan gugup.
Jika aku kalah, aku tak bisa menunjukkan prestasiku kepada Ibu, bahwa aku siap jadi IDOL.
"... Juara tiga, ada dari sekolah SMAN KUSUMA 3 SURABAYA! Si gadis lincah, Belia Syaputri!" Cewek yang berada dikursi kiri pojok itu berdiri, lalu mulai melangkah ketengah lapangan bersama panitia.
Ia memegang medali dan piala, juga piagam. Aduh, ini sudah juara 3, bagaimana ini?
"Juara dua, dia gadis yang terlihat ambisius dan semangat. Ini dia, Rinka Amira Natalie, dari SMAN ENGLISH GLORY SURABAYA!" Sudah, ini saatnya.
Aku akan pasrah, seperti tak ada kesempatan. Aku tau, jika ini Zulvi yang akan menang.
Semua sekolah pasti tau, kalau Zulvi akan juara.
"Baik yang pertama, terdapat dari murid dari sekolah SMA NAKULA SURABAYA..." ujar Panitia itu melihat antara kami berdua.
Wajahku berkeringat dingin.
Aku takut.
Aku gugup.
Aku tau, Zulvi akan menang.
Yakin.
"Antara kalian berdua, satu juara, terdapat dari tarian yang energik, dengan senyumannya tak pudar karena lelah. Ini dia..."
Panas, ini semakin panas.
Aku pejamkan mata, dan terus berdo'a. Aku harus buktikan ke Ibu.
"Anak mu ini berprestasi... Dalam bakatnya..."
"... Ini dia, JENNETH CERRYS!!!" Tak percaya, ini sangat panas.
Keringatku bercucuran. Tenggorokan kering.
Apa ini benar? Atau hayalan?
Aku bisa menandingi Zulvi? Sang Duta dancer Sekolah Nakula?
Kakiku melangkah maju kedepan, menuju panitia.
Segera ia mengalungkan medali emas, juga piala yang cukup besar. Kini, aku sangat bersyukur dan bahagia sekali.
Dengan ini, apakah aku bisa menjadi idola?
♡♥︎♡
"Hei lo bajing!" umpat Zulvi yang mengurung tubuh kecilku ditembok.
Sore ini, aku tiba disekolah. Dan baru sampai dikelas disusul Zulvi membelakangiku.
"Bisa ya lo buat nandingi gue?...
Gue kira... wota kayak lo, gak bisa menang, ternyata bisa. Ch- modal suara!" Wajahnya bergemuruh amarah. Kini aku tak bisa melakukan pergerakan.
Aku sangat takut.
"Bisa dong! Lo kira, wota gak bisa menang? ... Bisa lah!" Sombongku kepada Zulvi yang seakan menantangnya.
"WE! LO APAIN JENNETH?!"
Itu suara Andre. Dia tiba dikelas, tepat disaat aku dikurung oleh iblis ini.
Dia mendekat kearah kami, dan menarik lengan Zulvi kebelakang.
"Siapa lo?" Tanyanya dengan lantang menghadap Andre.
"Gue-"
"Gue pacarnya!" Bentak Andre ke Zulvi. Aku terkejut mendengar kebohongan Andre yang benar-benar akan membuat masalah juga.
"Oh, lo.. Pacarnya, baru tau, wibu modelan kek Jenneth, punya pacar ganteng kek lo.." setelah mengucapkan kalimat-kalimat itu, Zulvi langsung pergi dari kami, tak lupa menatap kami sinis.
"Sorry, gue ngomong gitu.. Terpaksa.. Aku gak nembak kamu kok," ujarnya sedikit meyakinkanku.
♡♥︎♡
IBU tiba dikamarku dengan tangan memegang sebuah piagam bertuliskan namaku dan lomba yang kuikuti.
"APA INI JENN?" Bentak Ibu melempar piagamku.
"Bu, tolong.. Ini juga prestasi," ucapku lemas menatap sang Ibu.
Dia terus mengomeliku tanpa henti, sehingga kata-kata terakhir terlontarkan.
"Kalau kamu terus ngedance.. Gak apa-apa, tapi ingat, jangan coba-coba untuk kembali pulang."
♡♥︎♡
🥇
Yuk mampir ke IG Reyyoze.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
![[HIATUS] Andre & Jenneth : Sentuhan Cinta Para Idola](https://img.wattpad.com/cover/331492173-64-k160995.jpg)