06 || Meet?

190 84 28
                                    

"Takdir itu lucu. Ada saja caranya mempertemukan dua orang yang tak punya urusan dengan cara yang seolah kebetulan."
_Monica Magdalena Alarix

••••

"Hah,"

Monica menghela napas berat, ia menatap jam di pergelangan tanganya yang sudah memasuki pukul 11:23 siang, saat ini di kelasnya sedang jamkos, guru bahasa indonesia sedang tidak masuk. Biasanya Monica akan senang jika jamkos, namun saat ini sepertinya Monica tidak senang, bukan--Monica senang hari ini jamkos hanya saja ia tidak senang ketika jamkos Keyla tidak ada. Yah, gadis itu tidak sekolah.

Keyla sama sekali tidak memberitahu Monica kalau ia tidak akan sekolah, bahkan Keyla tidak mengerimkan surat keterangan sakit atau izin, tidak biasanya gadis itu seperti ini, membuat Monica khawatir dengan keadaan Keyla saat ini.

Monica takut kalau Keyla sedang sakit.

Monica berdiri dari duduknya, memakai hoodie abu miliknya, tadi pagi Saat akan berangkat sekolah tiba-tiba saja turun hujan, oleh sebab itu ia harus memakai baju hangat. Ia memakai tas ranselnya lalu pergi dari dalam kelas, teman-teman Monica yang berada di dalam kelas tidak peduli akan kepergiannya, Walaupun Ipeh--sang ketu kelas menatap Monica tapi Ipeh tak berani untuk melarang, Karna menurut Ipeh akan percuma jika ia melarang juga.

Monica berjalan pelan saat akan keluar dari kelas, takut jika ada guru tiba-tiba lewat, saat merasa aman ia melangkah.

Srett

"Akh,"

Monica mundur beberapa langkah saat tudung hoodienya di tarik oleh seseorang, membuatnya merasa tercekik. Monica membalikan badanya saat orang itu melepaskan tudung hoodienya.

Monica terdiam menatap orang yang berada di depanya.

"Mau kemana lo?" tanya Andra.

"Bukan urusan lo!" Monica kembali melangkah untuk pergi, tapi lagi-lagi cowok jangkung itu kembali menarik tudung hoodienya.

"Masuk!" titah Andra.

"Gak Mau! Gue mau ke rumah Keyla, gue khawatir sama keadaan Keyla, dia gak sekolah hari ini tanpa keterangan, dia juga gak ngasih tau gue, dari pada gue mati penasaran mending gue cek langsung keadaanya sekarang," Terus terang Monica, berharap Andra tidak akan mencegahnya lagi.

"Keyla sakit?" tanya Andra.

Monica menggelengkan kepalanya, "Gue gak tau."

"Pulang sekolah kan bisa,"

"Pulang sekolah jam tiga sore, udah gue bilang gue bisa aja mati penasaran, sat!" Monica mulai kesal. Andra banyak bertanya dan banyak omong, Monica hanya takut ada guru yang melihatnya, bisa-bisa ia tak jadi untuk pergi.

"Heh, Kalian!"

Benar saja apa yang di takutkan Monica akan terjadi. Guru BK-- guru yang sering berkeliling sekolah ketika jam pelajaran itu sekarang sudah ada di depan mata.

Andra menengok, melihat siapa yang berteraik padanya, ia membulatkan matanya lalu kembali menatap Monica. Keduanya saling bertatap-tatapan tak percaya dengan kedatangan guru BK yang datang secara tiba-tiba.

Jarak dari mereka 15 meter, sedikit agak jauh. Saat guru BK itu akan melangkah menghampiri Andra dan Monica, dengan gerakan cepat Andra menarik pergelangan tangan Monica berlari kencang menghindari guru BK tersebut, tentu saja guru itu ikut berlari mengejar Andra dan Monica.

Tangan yang bertumpu pada lutut kaki menahan tubuh yang membungkuk. Napas yang memburu, lalu Andra kembali menegakan tubuhnya, masih dengan keadaan lelahnya.

You And My Guitar [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang