Note: kalo ada typo tolong kasih tau, kalo ada kesalahan dalam penulisan tolong koreksi, terimakasih.
••••
"What the fuck?! Ray?" kaget Alan menatap Arrayyan penuh tanya.
Orang yang ditatap Alan itu hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.
"Lo minta tolong ke gue gimana caranya buat nembak nih cewek--" ucapan Alan terjeda saat ia melihat tatapan Arrayyan padanya. Alan mengerti jika Arrayyan tak suka ia memanggil Monica dengan kata cewek, tidak salah memang, tetapi ceweknya itu punya nama, Alan juga sudah mengetahui itu kan?
Cowok yang rambutnya sedikit gondrong itu menggaruk kepalanya. "Maksud gue Monica. Bahkan gue belum sempet ngasih saran ke elo, Ray. Gacor bener dah, atau emang gak sabaran?"
Plak
saku pukulan Arrayyan berikan pada kepala Alan membuat cowok itu tersungkur, namun itu hanya drama Alan, Arrayyan tak memukul begitu keras kepalanya.
"Lo--" Arrayyan menggelengkan kepalanya.
Hampir saja ia keceplosan bicara. "Maksud saya, kamu kalau bicara dijaga mulutnya!" lanjutnya menegur Alan.Monica yang sedari tadi hanya menyimak itu mengerutkan dahinya. "Emang ada apa sih?" tanyanya binggung. Sebenarnya apa yang terjadi sebelum ia dan Arrayyan pacaran? mungkin itu yang ada dipikiran Monica saat ini.
"Tidak papa, ayok, sebaiknya kita pergi dari sini," kata Arrayyan lalu langsung menarik pergelangan Monica setelah ia mengambil tasnya serta tas Monica.
Sementara itu Alan hanya bisa bergeming.
•••
Berlari lari kecil di komplek perumahan Jatihasih, bersenandung ria dengan headphone yang terpasang di kepalanya, Andra dan kedua cowok yang sedang jogging di sore hari itu berhenti melangkah saat salah satunya tiba-tiba tertawa.
Andra, cowok yang memakai headphone itu langsung ia kalungkan dilehernya, ia melirik Padli yang sedang tertawa. Sedangkan Padlan cowok yang memakai earphone disebelah telinganya itu langsung mencopotnya lalu memasukkannya kedalam saku celana joggingnya.
"Napa lo?" tanya Andra pada Padli yang sedang tertawa.
"Ada orgil itu lagi, bang, kangen bet gue" jawab Padli menunjuk seorang pria berpakaian sobek tengah duduk dibawah pohon.
Andra maupun Padlan meliriknya.
"Agak laen," gumam Padlan, tidak tak habis pikir dengan saudara kembarnya itu. Bisa-bisanya orang gila dikangenin.
Sementara itu Andra tersenyum senang saat melihatnya, ia kembali melirik Padli. "Samperin kuy?" ajaknya.
"Gas," kata Padli, lalu ketiga cowok itu melangkahkan kakinya menghampiri pria tersebut.
"Apa kabar bro?" sapa Padli setelah ia berdiri didepan pria itu.
Pria yang sudah kehilangan kewarasannya itu keningnya berkerut. "Hah?" tanyanya, mungkin pria itu binggung dengan kedatangan Padli, Andra, dan Padlan. Walaupun mereka sering bertemu namun tak jarang pria itu kadang mengingatnya kadang juga lupa dengan mereka.
"Apa kabar bro," lanjutnya sembari berdiri dari duduknya.
"Mulai nih," kata Andra.
"Pad, cobain-cobain," lanjut Andra.
"Cobain apaan anjay?" tanya Padli.
"Suruh dia ngikutin lo, lo pargoy kek apa kek pokonya yang kocak biar dia ngikutin lo, lumayan biar jadi hiburan gue hari ini," jawab Andra.
KAMU SEDANG MEMBACA
You And My Guitar [On Going]
Fiksi RemajaHIGHEST RANK# #Tenfiction 3 06/03/24 Arrayyan Pradana Putra yang dikenal sebagai gitaris hits dikalangan remaja saat ini. Ia sangat mahir dalam bermain gitar. Bahkan, semua jenis gitar sudah ia kuasai. Arrayyan juga memiliki suara yang indah, apa l...