[29] Belajar berhijab

3.1K 139 26
                                    

momolllllllll cayangggg

aku update dobel nih, soalnya aku mau hiatus dlu, karena sibuk banget di sini plis😔

semoga kalian ngerti ya

jangan lupa follow akun author ya! Abyylatte_

jangan lupa follow akun author ya! Abyylatte_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍉🍉🍉

"Kakak!" Alesya berlari turun dari tangga menghampiri Zayyan yang tengah sibuk di dapur. Alesya terlihat bersemangat pagi ini, karena akan menunjukkan penampilan barunya untuk Zayyan.

Zayyan berbalik, sedikit terkejut dengan penampilan Alesya. "Gimana? Ale udah cantik belum?" tanya Alesya seraya memutar tubuhnya di depan Zayyan. Meminta suaminya itu untuk menilai penampilannya.

"Ih, Kakak! Kok malah diem sih?!" Alesya berkacak pinggang, menatap kesal Zayyan yang hanya terdiam hingga suara ia barusan menyadarkan lamunan Zayyan.

"H-ha? I-iya. Ka-kamu cantik, kok. Astagfirullah, kenapa jadi gugup gini sih." Zayyan berujar pelan di akhir kalimat, seraya meraup wajahnya, mencoba menghilangkan sedikit rasa gugup yang tiba-tiba datang.

Mendengar itu senyuman Alesya terbit. Itu tandanya Zayyan menyukai penampilannya saat ini. Jari Alesya terangkat mencolek dagu sang suami. "Cie, yang gugup lihat istrinya berhijab. Kalau Kakak suka, Ale janji bakal berhijab terus kok!" sahut gadis dengan balutan rok panjang dan hijab sebatas dada itu bersemangat.

Zayyan tersenyum menanggapi. Terlalu bingung untuk menanggapi seperti apa. Lebih tepatnya terkejut. Alesya juga memaklumi.

"Kakak," panggil Alesya. Dengan hati-hati mengambil tangan Zayyan untuk ia genggam, tidak menghiraukan tatapan bingung dari Zayyan.

"Nanti setelah pulang sekolah, Ale mau ke rumah Ayah sama Bunda. Nanti salat maghribnya Kakak di rumah, ya? Ale mau ikut salat. Sekalian Ale mau Kakak ajarin Ale ngaji ...."

Lagi-lagi Zayyan terkejut. Alesya minta diajarkan mengaji? Bahkan sekarang berhijab. Gadis di depannya ini benar-benar istrinya, 'kan? Seharusnya Zayyan tidak ragu.

Zayyan mengangguk kecil sebagai jawaban membuat Alesya bersorak senang.

Setelah selesai sarapan, ,  mengantarkan Alesya. Kali ini berbeda karena Zayyan mengantarkan hingga gerbang SMA ALESTER. Alesya tidak memperdulikan tatapan para murid, ada yang menatapnya aneh, terkejut, dan sebagian mencibiri Alesya.

"Ale."

"Iya, Kak?" sahut Alesya yang ingin turun dari mobil.

GADIS ATHEIS GUS ZAYYAN [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang