[2] Kesayangan

6K 250 362
                                    

Kalau ada yang bingung kenapa jumlah pembaca banyak yang setelahnya padahalkan bab ini sebelumnya. Itu karena cerita ini kan cerita lama yang aku unpublish balik jadi wajar aja kalau ada jumlah pembaca yang lebih banyak dan ada yang masih 0. Dan juga alurnya sedikit aku perbaiki jadi sedikit beda dari sebelumnya.

Follow akun sebelum membaca Abyylatte_
Akun ig: wp.abyylatte_

Jangan lupa vote dan komennya ya Momol!

"Arvan!" Alesya berlari meninggalkan kedua sahabatnya menghampiri cowok yang tengah berjalan di koridor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Arvan!" Alesya berlari meninggalkan kedua sahabatnya menghampiri cowok yang tengah berjalan di koridor.

"Mak, orang bucin mulai deh, yok ah ayang kita bareng aja ke kelas."

Tea mendelik jijik dengan jarinya yang menoyor kening Netta. "Sorry gue masih normal." Tea berlalu meninggalkan Netta.

Netta tertawa lepas lalu berlari menyusul Tea. "Ih, ayang jangan tinggalin gue!"

"Bacot kambing! Jijik!"

"Biarin, wlek!" Netta tidak memperdulikan, mengejar Tea dan langsung memeluk lengan kirinya.

"Lepas nggak?! Jangan nempel-nempel gue geli!"

Netta tersenyum jahil, melihat wajah Tea yang geli itu membuat Netta ingin tertawa lepas. "Nggak mau, mau sama ayang emang nggak boleh?"

"NETTA SIALAN LAMA-LAMA GUE KREMASI LO! JIJIK SETAN!"

"Tumben datang pagi?" tanya Arvan menatap gadis di sebelahnya. Tangannya meraih tangan mungil Alesya untuk digenggam.

"Iya, kan mau lihat kamu latihan." Alesya tersenyum manis.

Arvan tertawa kecil lalu mengacak rambut panjang Alesya. "Makasih udah dateng."

Alesya menjinjit sedikit, menyamakan wajahnya hingga bibirnya tepat berada di depan pipi Arvan dan mendaratkan kecupan singkat di sana. "Sama-sama, hehe."

Arvan terdiam beberapa saat kemudian menarik napas dalam. "Astagfirullah, kamu bikin kaget tahu."

"Tumben banget kaya gitu, hm? Nakal ya sekarang?"

"Nggak, kan mau cium kamu aja, emang nggak boleh?" tanya Alesya. Lama berjalan kini keduanya sampai di tempat latihan khusus Arvan dan teman-temannya.

"Boleh, sayang. Yaudah kamu duduk aja ya tungguin aku."

Alesya mengangguk patuh.

"Arvan semangat!" Alesya mengeluarkan satu kota susu strawberry yang tidak pernah lupa dibawanya dan meminumnya.

"Arvan semangat nanti aku beliin susu deh!"

🍉🍉🍉

"Lo pulang sama kita nggak?" tanya Tea seraya menyandang tasnya dan berjalan menuju bangku Alesya yang sibuk mengemasi barang-barangnya.

GADIS ATHEIS GUS ZAYYAN [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang