[41] Pria asing

2.3K 133 36
                                    


Up sekarang aja selagi dapat nyolong hospot😭🙏

Sebelum baca follow akun dulu ya manis
Abyylatte_
Akun IG: wp.abyylatte_

Happy Reading momol!

Happy Reading momol!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍉🍉🍉

"Gue nggak mau nikah sama lo!"

"Kamu pikir saya mau?"

"Saya terima nikah dan kawinnya Alesya Monzha Alvendra binti Mahessa Alvendra dengan mas kawin tersebut tunai!"

"Berhenti panggil saya om, saya tidak setua itu dan saya bukan om kamu."

"Mulai sekarang saya juga akan belajar menggunakan Aku-Kamu demi kamu."

"Sejak kamu bilang ingin belajar mencintai Kakak. Di sana Kakak juga belajar untuk mencintai kamu. Tapi Kakak belum berani untuk bilang yang sejujurnya waktu kamu bertanya soal perasaan Kakak. Kakak takut kalau kamu akan mempermainkan perasaan Kakak dan akan meninggalkan Kakak suatu saat nanti."

"Jangan mulai sayang, mau Kakak makan sekarang juga?"

"Maaf, Kakak lelah, sayang. Malam ini terlalu sakit. Kakak ingin istirahat."

"Kakak!" Alesya membuka mata. Jantungnya berdegup kencang. Keringat membasahi dahinya. Alesya menatap sekelilingnya. Bau obat-obatan seketika menguar di hidungnya.

"Alhamdulillah sayang akhirnya kamu sadar!" Alesya menoleh menatap bundanya yang menghampirinya bersama ayahnya, mertuanya, dan Nadlah.

"Sayang ada yang sakit? Bilang sama Ayah." Alven mengusap surai putrinya lembut. Alesya? Gadis itu masih diam mengumpulkan nyawanya.

"Bunda, Kak Zayyan di mana?" tanya Alesya to the point. Satu ruangan mendadak hening.

"Kenapa kalian diam? Nadlah, Kakak kamu di mana? Aku mau ketemu sama dia." Alesya menoleh menatap gadis bercadar itu. Tapi tetap sama, tidak ada jawaban.

"KENAPA KALIAN MALAH DIAM? SUAMI ALE DI MANA? KASIH TAU ALE!" bentak Alesya. Dadanya sesak. Air mata turun begitu saja membasahi pipinya. Suaminya baik-baik saja kan?

Masih tidak mendapatkan jawaban, Alesya bangkit dan beranjak turun, tapi lebih dulu sang ayah mendekap tubuhnya.

"Lepas Ayah! Ale mau lihat Kak Zayyan! Dia pasti lagi nungguin Ale!" Alesya terus memberontak. Tangisnya semakin pecah membuat Alven semakin erat mendekap tubuh putri semata wayangnya.

"Sayang tenang, kamu harus istirahat," bisik Alven. Pada dasarnya Alesya itu keras kepala, ia terus memberontak memukuli dada ayahnya.

Nadlah mendekat. Tanpa sadar air matanya ikut mengalir. Ia mengusap lembut lengan Alesya. "Kak Ale, keadaan Kakak lebih penting—"

GADIS ATHEIS GUS ZAYYAN [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang