⋆ ̊ ⋆୨Happy Reading୧⋆ ̊ ⋆
Jangan lupa votement›‹
›‹
›‹
Setelah apa yang sudah Aldi jelaskan di ruang BK tentang perlakuan temannya Satya terhadap Aira, Bu Lola dan Pak Bondan pun memutuskan untuk mengeluarkan Satya dari sekolah ini. Karena sudah sering membuat masalah dan mendapat peringatan, maka para guru pun sudah setuju jika Satya harus dikeluarkan dari SMA Bhinabakti.
"Ini serius? Cuma saya, yang di keluarin dari sekolah?" tanya Satya yang tidak terima dengan keputusan tersebut.
"Rezvan juga akan seperti ini, jika kembali bermasalah dan menyelesaikannya dengan cara memukul." Jelas Pak Bondan.
"Berarti, langsung dibunuh aja gitu pak?" sahut Rezvan langsung.
Seketika mereka semua yang mendengar perkataan Rezvan terkejut.
"Astaghfirullah Rezvan!" Bu Lola seketika beristighfar mendengar ucapan Rezvan.
Begitu juga Aira, ia langsung menoleh pada Rezvan yang berada di belakangnya itu dengan tatapan kesalnya, sedangkan Rezvan hanya menampilkan wajah santai.
"Sudah sudah. Silakan Satya sebelum meninggalkan sekolah ini, kamu minta maaf sekali lagi pada Aira," pinta pak Bondan.
Dengan nafas beratnya Satya pun mengangguk dan melirik Aira yang berada di hadapan nya itu, sedangkan Aira menundukkan kepalanya karena muak berhadapan maupun bertatapan dengannya.
"Gue minta maaf," ucap Satya pada Aira.
Aira pun mengangguk untuk membalas ucapan Satya tersebut.
"Dan Rezvan Satya. Kalian harus berdamai mulai sekarang... Silakan." Lanjut pak Bondan.
Mendengar itu Rezvan pun mengerutkan keningnya, "Ngapain saya minta maaf? Sama orang yang udah brengsek ke Aira," tanya Rezvan.
"Rez." tegur Aira.
"Gak perlu minta maaf, yang terpenting dia udah minta maaf ke Aira dan masalah ini selesai!" tegas Rezvan.
"Yaudah kalau udah selesai. Saya pamit Pak, Bu." Sahut Satya yang langsung bangkit dari duduknya begitu juga dengan Aldi yang membantu Satya untuk keluar dari ruangan tersebut.
Pak Bondan dan Bu Lola pun mempersilakan keduanya begitu juga dengan Aira Zeline dan Rezvan, mereka ikut pamit juga pada Pak Bondan dan Bu Lola.
Sampainya di kelas, mereka bertiga pun segera mengikuti pelajaran terkahir setelah jam istirahat sudah selesai.
"Gimana Rez?" tanya Ammar langsung, ketika Rezvan sudah duduk di bangkunya.
"Beres." Jawab Rezvan.
"Terus, biang kerok itu gimana?" tanya Vino dengan suara pelan, karena takut mengganggu mereka.
"Di keluarin terus gue, dapet surat peringatan." Jelas Rezvan sambil mengeluarkan surat tersebut.
Mereka berdua pun langsung membaca surat tersebut setelah itu mereka tidak percaya mendengar Satya di keluarkan dari sekolah.
"Itu serius Rez? Dia di keluarin?" tanya Ammar tidak percaya.
"Dua rius." Balas Rezvan.
"Berarti, kalau lo udah dapet surat peringatan terus ada masalah. Lo di keluarin juga?" sambung Vino, yang di angguki oleh Rezvan.
Membuat Vino dan Ammar mengerutkan keningnya bingung.
"Iya. Itupun kalau nyelesain masalahnya pake kekerasan. Berarti kalau gak boleh dipukul, langsung dimatiin aja?" kata Rezvan, berhasil membuat kedua temannya itu terkejut dan tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
AiRez [On Going]
Teen FictionKisah tentang gadis rumahan yang di pertemukan kembali dengan seorang lelaki, yang ternyata ketua geng motor dan menjadi pelindung untuk dirinya. Ketika takdir kembali mempertemukan mereka berdua lalu mengapa, rasanya kenyataan ingin memisahkan kedu...