⋆ ̊ ⋆୨Happy Reading୧⋆ ̊ ⋆
Jangan lupa votementJangan terlalu berharap lebih pada seseorang yang di pertemukan kembali dengan kita.
Karena belum tentu pertemuan kedua itu mengartikan bahwa kita berjodoh dengan nya atau mungkin saja, hanya untuk saling mengenal satu sama lain oleh takdir.
›‹
›‹
›‹
Beberapa barang sudah mereka kemas dan siap untuk di bawa oleh Aira juga kedua orangtua nya. Berhubung hari ini hari minggu Jevan pun bisa ikut mengantar mereka bertiga untuk pindah ke rumah baru yang ada di Jakarta.
"Yaudah. Kalau semuanya udah siap, mari kita berangkat sekarang," pinta Zahir pada mereka.
Mereka pun mengangguk setuju dan segera memasuki barang-barang tersebut ke dalam mobil.
"Pak. Jevan yang menyetir ya?" tawar Jevan.
"Gak perlu. Bapak aja," balas Zahir yang di angguki oleh Jevan.
Dan ketika mereka berempat akan memasuki mobil, langkah nya pun saling berhenti karena tiba-tiba dua orang wanita datang dengan sepeda motor menghampiri mereka di mana salah satunya membawa seorang nenek.
"Bu. Aira masuk duluan ya," ucap Aira yang langsung bergegas masuk ke dalam mobil tanpa menunggu balasan dari ibunya itu.
Arin yang melihat tingkah Aira pun ia mengerti dan memaklumi nya lalu segera menyalimi sang mamah nya dan juga adik perempuan dari mamah Arin tersebut.
Begitu juga dengan Jevan dan Zahir setelah Zahir bersalaman dengan sang ibu mertua, ia segera memasuki mobil menemani Aira di dalam sanah.
"Ada apa nek?" tanya Jevan dengan senyum ramah nya.
Sarah yang di panggil oleh cucu kesayangannya itu pun mengusap wajah kekar Jevan dengan kasih sayang.
"Kamu, mau ikut pindah juga?" tanya nya pada cucu kesayangan nya itu.
Jevan pun menggeleng." Jevan cuma nganter aja nek. Karena, ini hari libur Jevan kerja jadi Jevan ikut mengantar." jelas Jevan.
Dan Sarah pun tersenyum mendengar nya lalu memberikan sebuah kotak makan pada Jevan.
"Ini nenek buattin kamu puding coklat, nanti jangan lupa di makan ya?" ucap nya yang di angguki oleh Jevan.
"Makasih nek. Yaudah kalau gitu kita berempat pamit dulu," balas Jevan.
"Iya hati-hati Jevan."
"Mah. Arin izin pamit ya, titip Jevan di sinih." pamit Arin pada mamah nya yang hanya di balas anggukan oleh Sarah.
Lalu Arin dan Juga Jevan segera memasuki mobil dan kedua orang itu pun juga segera meninggalkan halaman rumah kos-san mereka.
›‹-›‹- ··· -›‹-›‹
Di perjalanan Jevan pun membuka kotak yang berisi puding coklat itu.
"Ra. Mau nyobain gak? Enak tau puding coklat nya," tawar Jevan walaupun belum mencicipi nya, tetapi Jevan sudah tau rasa puding yang selalu di buatkan oleh nenek nya itu.
Aira yang sedang memainkan ponsel nya menatap malas wajah Jevan. "Gak. Makasih." balas Aira lalu pokus kembali dengan ponsel nya.
"Udah, kamu aja Jevan yang makan." sahut Arin pada putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AiRez [On Going]
Novela JuvenilKisah tentang gadis rumahan yang di pertemukan kembali dengan seorang lelaki, yang ternyata ketua geng motor dan menjadi pelindung untuk dirinya. Ketika takdir kembali mempertemukan mereka berdua lalu mengapa, rasanya kenyataan ingin memisahkan kedu...