⋆ ̊ ⋆୨Happy Reading୧⋆ ̊ ⋆
Jangan lupa votement›‹
›‹
›‹
Sehabis pulang sekolah Aira berniat untuk membuat salad buah yang akan ia berikan untuk seseorang di hari esok. Dan saat ini Aira sedang memotong beberapa buah yang di temani oleh ibunya.
"Jangan di ulangi lagi. Gak enak sama Rezvan, yang nungguin kamu sampe ikut telat juga," ujar Arin yang sudah di beritahu oleh Aira.
"Iya ibu. InsyaAllah, Aira gak akan kesiangan lagi bangun tidurnya," balas Aira sambil tersenyum pada ibunya.
Arin pun mengusap puncuk kepala Aira. "Yaudah, ibu tinggal dulu. Yang enak ya bikin salad buah nya biar Rezvan. Suka," ucapnya sambil tersenyum dan membisikkan kata suka pada telinga Aira.
"Ibuuu." kesal Aira karena ibunya itu jahil.
Entah apa yang di pikirkan Aira sampai ia ingin memberikan salad buah untuk Rezvan walaupun kesal dengan cowok itu Aira tetap membuat salad buah sebagai permintaan maaf nya, karena memang salahnya sampai mereka berdua telat dan di hukum.
Setelah sudah selesai membuat salad buah dan sudah Aira masukan ke dalam kulkas kini Aira sedang Vidio call dengan Lia di dalam kamarnya.
"Seru dong Ra, kalau lo itu salah satu cewek yang bikin satu sekolah heboh." ucap Lia di sebrang sana sambil tertawa puas mendengar cerita Aira.
"Seru apaan! Yang ada bikin gue kaget iya."
"Terus, lo sama Rezvan gimana?" tanya Lia sambil tersenyum menyipitkan matanya pada Aira.
Aira pun berdecak kesal. "Gimana apanya? Yang jelas tuh cowok, ngeselin!"
"Tapi gue puas banget. Pas bilang dia beruang kutub abisnya galak! Malah nyuruh gue buat sarapan di gudang!"
Lia pun kembali tertawa mendengarnya.
"Asikan mana nih? Rezvan atau Rafka?"
"Jelas Rafka lah! Walaupun dia juga ngeselin tapi gak jutek banget."
"Wajar sih Ra, kan setiap manusia pasti berbeda sikapnya... Tapi, menurut gue sikap lo sama Rezvan sama."
Aira pun terkejut mendengarnya.
"Hah, sama? Sama dari mananya coba?"
"Kita ini udah lama kenal, Aira! Gue tau sikap lo kalau sama orang yang baru di kenal atau sama orang yang gak begitu akrab gimana dan setelah gue denger cerita lo tentang Rezvan, gue pikir-pikir ternyata emang sesama itu sama lo! Sama-sama jutek dan dingin."
"Selamat menikmati hari-hari bersama cowok jutek seperti anda." lanjut Lia.
"Lia! Ngeselin juga ya, lo!"
Sudah berapa kali Lia tertawa puas meledeki sahabatnya itu.
›‹-›‹- ··· -›‹-›‹
Setelah sudah selesai Shalat Maghrib Aira pun menemui ibu dan bapaknya di ruang tv.
"Gimana, sekolah barunya?" tanya Zahir ketika Aira sudah duduk di samping Arin.
"Seru." balas Aira sambil tersenyum pada bapaknya.
"Jangan sampai telat lagi ya?" perintah Zahir yang sudah di ceritakan oleh Arin.
Aira pun mengangguk. "Iya insyAllah, kalau gak macet heheheh." balasnya.
"Tadi, Jevan telpon bapak. Katanya, kalau kamu mau kemana-mana minta temenin Rezvan aja..., Abang kamu, udah bilang juga ke Rezvan kalau itu tolong temenin kamu." jelas Zahir membuat Aira terkejut mendengarnya.
"Dan bapak juga, udah bilang sama Rezvan buat jagain kamu." lanjut bapaknya membuat Aira kembali terkejut.
"Ta-tapi, Aira gak mau merepotkan dia Pak. Aira bisa jaga diri kok," ucap Aira meyakinkan.
Arin pun mengusap puncuk kepala Aira. "Ini buat kebaikan kamu Ra, kita gak tau kalau gak ada Rezvan siapa lagi? Oranglain belum tentu peduli sama kamu," ujar Arin pada putrinya.
"Aira gak takut Bu. Kan, ada Allah yang selalu jagain hambanya." balas Aira sambil tersenyum pada ibu dan bapaknya.
Zahir pun menggelengkan kepalanya sambil tersenyum pada putrinya itu.
"Denger ya Aira. Terkadang, Allah menjaga hambanya dengan cara mengirimkan seseorang untuk menjadi pelindung kamu." jelas ibunya membuat Aira seketika terdiam mendengar nya.
"Tenang aja. Bapak udah kenal Rezvan, dia gak akan macem-macem sama kamu. Kalau soal sikapnya, sama seperti kamu sendiri. Nanti juga lama kelamaan kalian berdua akrab kok." sahut Zahir.
Aira hanya mengangguk pasrah mendengar ucapan kedua orangtuanya itu tentang Rezvan.
"Terus. Soal, Rezvan jadi ketua geng motor. Bapak sama ibu udah tau belum?" tanya Aira.
"Udah tau kok, kita." jawab ibunya.
Membuat Aira melongo mendengar nya.
"Bapak, percaya sama Rezvan. Kalau dia bisa jagain anggota nya berarti, dia juga bisa jagain dan melindungi kamu." ujar Zahir.
"Iya InsyaAllah Pak." balas Aira.
Membuat kedua orangtuanya tersenyum mendengar balasan dari Aira.
"Oh iya pak. Besok Aira berangkat sekolah sama bapak, boleh ya?" pinta Aira.
"Memangnya, kenapa gak sama Rezvan? Kalian berantem?" tanya Zahir bingung.
Aira langsung menggelengkan kepalanya. "Enggak Pak. Aira mau itu...," ucap Aira yang menggantung karena malu untuk mengatakan itu di hadapan bapaknya.
Arin pun terkekeh melihat putrinya itu. "Ceritanya, putri kita ini. Mau minta maaf sambil kasih sesuatu ke Rezvan karena, udah bikin telat." jelas Arin.
Seketika Zahir tertawa mendengar nya. Membuat Aira malu.
"Kamu, mau kasih apa ke Rezvan?" tanya Zahir.
"Salad buah aja sih, Pak." jelasnya.
Zahir pun mengangkat kedua alisnya. "Kalau saladnya udah gak dingin gimana?" tanya Zahir lagi.
"Ya pasti, kembali dingin lagi kalau Rezvan udah pegang salad nya. Kan, Rezvan manusia es pak, dingin banget!" jelas Aira sontak kedua orangtuanya pun tertawa.
"Kamu ini. Gak boleh gitu sama Rezvan." ucap Arin sambil menggelengkan kepalanya pada tingkah Aira yang memang nakal.
Aira pun cengengesan.
"Yaudah. Yang penting, kamu bertanggung jawab atas kesalahan kamu." kata Zahir pada Aira.
Aira pun mengangguk lalu satu tangan kanannya ia angkat dan menghormati pada Zahir di hadapannya. "Siap. Pak!" ucapnya.
Zahir terkekeh melihat tingkah Aira sedangkan Arin menggelengkan kepalanya melihat putrinya itu.
____ ____ ____
Follow Instagram
@ceritaairez.ofc
@wattpad_irhyu
@altraiger_gengwp
@aira.aqllazmra
@rez_althms
@zlnzakeisha__
@lia_azhariii
@rafkaa.01
KAMU SEDANG MEMBACA
AiRez [On Going]
Roman pour AdolescentsKisah tentang gadis rumahan yang di pertemukan kembali dengan seorang lelaki, yang ternyata ketua geng motor dan menjadi pelindung untuk dirinya. Ketika takdir kembali mempertemukan mereka berdua lalu mengapa, rasanya kenyataan ingin memisahkan kedu...