⋆ ̊ ⋆୨Happy Reading୧⋆ ̊ ⋆
Jangan lupa votement›‹
›‹
›‹
Malam ini Aira sedang menulis cerita fiksi yang ia buat dan akan segera selesai. Ketika dirinya sedang pokus menulis, tiba-tiba saja ponselnya berdering mendapat panggilan telpon dari nomor yang tidak di kenal.
Aira yang melihatnya pun mengernyitkan dahinya bingung. Tanpa berpikir panjang ia segera menerima panggilan tersebut.
"Asalamualaikum." ucap seorang pria di sebrang sana pada Aira.
"Walaikumsalam, ini siapa?" tanya Aira.
"Tetangga lo." jawabnya langsung.
Aira pun seketika terkejut. "Rezvan?" tanyanya lagi.
"Hm." balasnya singkat.
"Ada apa, Rez?" tanya Aira lagi.
"Cuma mau bilang. Kalau kaki lo masih sakit, gak usah masuk dulu." jelasnya.
"Oh, udah lumayan baik kok kaki gue. Mungkin besok juga udah bisa masuk, gak perlu libur."
"Yakin?"
"Iya, InsyAllah besok juga udah sembuh. Kan udah di pijit. Eh iya, makasih ya udah di cariin tukang pijit buat gue."
"Gimana reaksi om Zahir sama Tante Arin. Pas tau ini?"
"Tenang. Dia gak marah kok sama lo."
Mendengar itu, membuat Rezvan mendengus. "Bukan itu yang gue maksud Aira. Mereka marahin lo atau gak? Pas tau kaki anaknya keseleo?"
Aira pun cengengesan. "Ya di marahin. Tapi wajar kan? Namanya juga orangtua pasti khawatir sama anaknya."
"Iya itu tau. Yaudah, istirahat jangan nulis cerita dulu." ucap Rezvan membuat Aira kembali terkejut.
"Eh bentar. Lo tau dari mana? Kalau gue nulis cerita fiksi? Terus, dapet dari mana juga nih Whatsapp gue?" tanya Aira langsung.
"Karena, gue deket sama keluarga lo." jawabnya.
Lalau segera Rezvan mematikan ponselnya dan percakapan mereka pun berakhir dengan Aira yang terdiam cengo, setelah mendengar jawaban dari Rezvan yang sangat amat singkat dan jelas.
Aira pun menenggelamkan wajahnya ke bantal sambil mengumpat kesal. Setelah berbicara dengan Rezvan di telpon entah mengapa jantung nya berdetak begitu kencang.
›‹-›‹- ··· -›‹-›‹
Saat ini Aira dan Zeline sedang menikmati makanan nya di kantin, ketika istirahat telah tiba.
"Ze. Gue mau ke toilet dulu ya, lo mau ikut?" ajak Aira yang akan segera bangkit dari duduknya.
"Kalau gue ikut. Siapa yang jagain makanan kita?" ucap Zeline yang bingung.
Aira pun bingung juga. "Yaudah. Lo di sinih aja..., Gue ke toilet dulu," balas Aira lalu bangkit dan segera pergi menuju toilet.
"Hati-hati salah jalan!" teriak Zeline pada Aira yang sudah menjauh.
Walaupun masih baru menjadi siswa di sekolah ini, namun Aira sudah mengenal lingkungan nya dengan cepat.
Aira pun sampai di toilet wanita dan segera ia masuk ke dalam. Setelah sudah selesai membuang air kecil Aira pun keluar dan bercermin sebentar pada cermin yang ada di toilet tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
AiRez [On Going]
Fiksi RemajaKisah tentang gadis rumahan yang di pertemukan kembali dengan seorang lelaki, yang ternyata ketua geng motor dan menjadi pelindung untuk dirinya. Ketika takdir kembali mempertemukan mereka berdua lalu mengapa, rasanya kenyataan ingin memisahkan kedu...