Suara burung burung berkicau di pagi hari dengan suaranya yang merdu, menambah kesan untuk hari ini. Begitupun dengan pagi hari ini, semua orang tengah bersiap untuk melangsungkan pernikahan gus fathi dan aisyah. Aisyah sendiri, berada di kamar yang sedang di make up oleh sang mua pilihan keluarganya. Aisyah pagi ini memakai kebaya warna putih yang sangat elegan dan cantik yang terdapat beberapa butiran butiran mutiara yang tertinggal di baju, yang menambah kesan yang cantik dan mewah.
Setelah selesai di make up sang mua. Bunda aisyah masuk menghampirinya beserta bu nyai dan bunda gus fathi.
"Masyallah kamu cantik sekali nak"kagum bu nyai
"Hiks, hiks, umi. Aisyah ucapkan terima kasih, karena umi sudah baik selama ini terhadap aisyah. Aisyah minta maaf ya belum bisa membalas semua kebaikan umi"tangis aisyah yang memeluk bu nyai.
"Sama sama nak. Kamu sudah umi anggap seperti anak sendiri, jadi tidak usah meminta maaf"ujar bu nyai yang membalas pelukan aisyah. Selang beberapa menit aisyah sudah berpindah kepada sang mertua.
"Maasyallah kamu cantik sekali nak. Benar apa yang di katakan umi"kagum bunda gus fathi.
"Terima kasih umma, doakan semoga aisyah bisa jadi istri yang baik ya. Aisyah mohon doa restu dari ummi, bunda, dan umma"jawab aisyah yang menyalami tangan sang ibu mertua dan di balas dengan pelukan hangat. Aisyah memang memanggil ibunda gus fathi dengan sebutan umma. Setelah itu aisyah menghampirinya sang bunda dan memeluknya.
"Hiks, hiks, anak bunda sekarang sudah besar dan akan segera jadi istri orang. Kamu cantik sekali nak"ujar bunda aisyah yang menangis terharu yang memeluk sang putri tercinta.
"Hiks, hiks, maafkan aisyah ya bunda. Jika selama ini aisyah banyak salah sama bunda dan ayah, doakan aisyah agar bisa jadi istri yang baik ya bund"tangisnya yang membalas pelukan sang bunda.
"Bunda sudah maafkan semua kesalahan kamu sayang, sekarang berhenti nangisnya ya. Nanti make upnya luntur loh, jadi gak cantik lagi deh"gurau sang bunda yang menghapus air mata aisyah.
"Ihh bunda mah"rengek aisyah.
"Bunda bercanda sayang, yasudah kamu bersiap siap gih karena sebentar lagi kamu akan di antar ke suamimu"ujar sang bunda dan mereka pun yang ada di dalam kamar itu tersenyum. Sedangkan jantung aisyah sudah bergedup kencang mendengarnya.
Di lain tempat, yaitu di sebuah ruangan. Terdapat beberapa santriawan dan para tamu undangan yang akan menyaksikan ijab qabul yang akan di lantunkan oleh gus fathi.
"Bagaimana apakah bisa di mulai?"Tanya pak penghulu.
Ayah aisyah dan gus bagas menganggukan kepala dan ayah aisyah sudah berjabat tangan dengan gus fathi.
"Ankahtuka Wazawwajtuka Makhtubataka Binti Aisyah Hana Salsabila Alal Mahri
Emas 5000 Dirham Hallan."ujar ayah aisyah"Qobiltu Nikahaha Wa Tazwijaha Aisyah Hana Salsabila Binti Muhammad Ardi Al Khadafi Alal Mahril Madzkuur Haallan."jawab lantang gus fathi
"Bagaimana para saksi?"Tanya penghulu.
"Sah"jawab mereka serempak dan lantas membaca hamdalah.
Setelah itu di lanjut mereka semua yang ada di ruangan membaca doa bersama. Mahar aisyah yaitu emas sebesar 5000 dirham yang setara dengan nilai uang 21.286.651,78 Rupiah kalau di Indonesia. Mahar Aisyah bukan berupa itu saja. Mahar aisyah antara lain: emas, seperangkat alat sholat, serta sebuah rumah di amerika dengan atas nama aisyah sendiri, yang di berikan langsung oleh gus fathi.
Aisyah sebenarnya hanya ingin mahar seperangkat alat sholat. Tetapi gus fathi berinisiatif memberikan mahar itu semua untuk dirinya. Dan itu adalah keinginan gus fathi dari lama, jika ia mempunyai seorang istri, maka mahar itu yang ia akan berikan nantinya. Dan aisyah hanya nurut dan pasrah saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ujian Aisyah[End]
Teen Fiction📌 FOLLOW SEBELUM BACA📌 Menceritakan tentang sosok wanita yang di uji dengan jalan hijrahnya, di usir dari rumah hanya keinginannya yang tidak seberapa, hingga berakhir ujian itu datang silih berganti menghampiri. Wanita itu bernama Aisyah Hana Sal...