Bonus Scene ✨

2.6K 298 20
                                    


"Hah.. kenapa anak ini lama sekali" Protes Y/n sambil terus memperhatikan jam tangannya.

Hari ini adalah hari liburnya. Setelah masuk Universitas, Y/n menjadi semakin sibuk ditambah ia harus berurusan dengan jadwal yang diberikan orang tuanya.

Kini saatnya Y/n berlibur dan berkencan dengan seseorang yang ia tunggu. Kyung Jun. Padahal Kyung Jun tau jika Gadisnya ini adalah orang yang sangat menaati peraturan 'ketepatan waktu'. Tapi entah kenapa Kyung Jun tak kunjung datang dan membuat Y/n kesal.

Tiiinnnn!!

Suara klakson dan deruman motor terdengar mendekat. Sang pengendara berhenti di depan Y/n sembari membuka helmnya.

"Yaa!! Kenapa lama sekali?!" Protes Y/n pada Kyung Jun.

"Maaf kan aku Y/n-ah.. kucingku memaksa untuk ikut" jawab Kyung Jun namun Y/n tak percaya dan langsung mendelik.

Kyung Jun kemudian terburu buru membuka Jaketnya. Seketika kepala Kucing berwarna abu abu dengan warna mata kuning menyembul di balik sana membuat sang gadis tertawa kencang. "Ahahahaah!! Kau membawanya?" Y/n kemudian beranjak mengelus pucuk kepala kucing itu.

"Eo, dia mengeong panjang sembari menggelantung di jaketku." Jawab Kyung Jun jujur "lagipula akan lebih asik kalau kita membawa seorang anak ketika pergi berkencan bukan?" Candanya.

Y/n mendelik sembari tersipu, "kau ini ada ada saja"

Y/n dengan cepat mengeluarkan jaket di dalam tasnya lalu memakainya sembari merapikan rambut. "Sini biar aku saja yang membawanya." Y/n kemudian memasukan kucing milik Kyung Jun kedalam sebelum ia menyeletingkan jaket miliknya, tak lupa memakai helm sebelum berangkat menggunakan motor yang Kyung Jun kendarai.

Mereka menggunakan waktu jalan jalan itu dengan sangat baik. Menyusuri jalan perkotaan, duduk duduk di tepi sungai Han, berlarian bersama sang kucing di lapangan yang luas, tak lupa untuk membeli jajan. Hingga acara mereka berakhir dengan makan malam di kedai ayam.

Awalnya pegawai kedai tak mengijinkan mereka untuk masuk karena membawa hewan peliharaan. Namun untungnya, sang pemilik kedai berbaik hati mengijinkan mereka duduk di tempat yang cocok agar kucing mereka tak mereog ke pelanggan lainnya, bahkan sang pemilik kedai memberi kucing mereka tempat duduk berupa kursi untuk bayi agar mereka bisa duduk dengan nyaman.

"Aaaa~ buka mulutmu"

"Hap!"

Sang kucing tampak bahagia sembari menuruti perkataan Y/n untuk duduk tenang sembari menerima suapan dari Y/n. Y/n yang merasa gemas dengan tingkah kucing itupun mengelus dan mencubit pipi gembul milik sang kucing. "Aigoo~ pintar sekali anak ku" pekiknya girang.

Berbeda dengan gadis dan sang kucing yang tampak menikmati momentum, Kyung Jun terlihat cemburu sembari bersidekap dada. "Teganya kau melupakan ku?" Ucapnya datar.

Y/n yang baru sadar jika ia mencueki Kyung Jun yang ada di depannya seketika mengalihkan atensinya sembari tertawa gemas. "Haha maafkan aku~ yaampun kau gemas sekali ketika cemberut seperti itu." Ujarnya sembari mengelus Pipi Kyung Jun dengan tangan kirinya yang masih bersih.

Kyung Jun masih tetap cemberut kala Y/n berkata seperti itu. Malahan ia sekarang sengaja membuat ekspresi wajahnya agar terlihat lebih imut. "Kalau begitu suapi aku juga! Aaaa~" titahnya sembari membuka mulutnya berharap Y/n menyuapinya.

Dengan segera Y/n mengembil salah satu potongan ayam lalu menyuapkannya ke dalam mulut Kyung Jun. "Aaa—"

"MEOOONG! KKKHHSS" Desis sang kucing sembari berusaha mencakar di udara. Tampaknya sekarang sang kucing tak terima perhatian Y/n teralihkan darinya.

Kyung Jun yang tak terima sang kucing mendesis padanya langsung melotot kesal pada sang kucing lalu mengecoh tak terima "WAE?! Wae?! Dasar kucing durhaka kau mengganggu ku kencan saj—"

Sebelum menyelesaikan perkataanya, sang kucing sudah mencakar mukanya. Untung saja kukunya belum lama ini telah di potong.
Sang kucing kemudian melompat ke atas meja lalu beranjak duduk di depan Y/n sembari menjulur julurkan lidahnya dan menatap Kyung Jun.

Kucing be like: "loe berdua belum sah! Haram desu"

Y/n yang tak kuat melihat kejadian di depannya sontak menahan tawanya agar tidak menggelegar.
Dan begitulah makan malam ini berakhir dengan Ocehan dari sang majikan dan sang Babu.

Police [Night Has Come × Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang