[SoD] 3

242 21 6
                                        

Happy Reading ^^

Malam harinya, setelah para tujuh bersaudara mengemas barang barang mereka dan membersihkan rumah yang baru mereka tinggali sekarang, karena menurut Gempa disetiap sudut rumah itu penuh dengan debu. Dan berakhir lah sekarang mereka semua membersihkan seluruh ruangan dirumah itu.

Dengan arahan dari Gempa, Halilintar dan Taufan ditugaskan untuk menyapu di lantai satu sedangkan Solar dan Thorn menyapu dilantai dua, Blaze ditugaskan untuk membersihkan sebagian ruangan sedangkan Ice membantu Gempa untuk mem-pel lantai.

Berada diposisi Blaze, saat ini ia sedang membersihkan sebuah ruangan yang berada di lantai satu, mungkin ruangan itu adalah gudang dari rumah tersebut, karena didalam ruangan itu banyak benda benda usang yang mungkin sudah tidak terpakai pada masanya.

"Mulai dari mana ya..." Blaze memasang pose berfikir.

"Ahh, dari lemari kayu itu aja" Pandangan nya terfokus pada sebuah lemari kayu yang tingginya hanya sebatas pundak nya saja.

Blaze menghampiri lemari kayu itu, dan bersiap untuk menggesernya. Saat lemari itu berhasil digeser ke samping oleh Blaze, ternyata dibalik lemari tersebut ada sebuah kertas yang tertempel pada tembok.

"Ini apa?" Blaze mengambil kertas tersebut, dan yang ia lihat adalah gambar seperti sebuah simbol.

"Gambar apaan nih, aneh banget" Dengan seenaknya, Blaze meremas kertas itu sampai rusak dan melemparkan nya ke dalam kardus dimana kumpulan sampah lain berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gambar apaan nih, aneh banget" Dengan seenaknya, Blaze meremas kertas itu sampai rusak dan melemparkan nya ke dalam kardus dimana kumpulan sampah lain berada.

Tiba-tiba bel rumah mereka berbunyi.

"Siapa yang berkunjung malam malam begini dan bukan kah tidak ada tetangga disekitar sini" Gempa bergumam, dan Ice ikut melirik juga.

Lalu Gempa dan Ice membuka kan pintu, dan terlihat lah seorang laki laki yang mungkin seumuran dengan mereka, berambut biru dengan sedikit helai berwarna putih dan iris biru yang bersinar.

Ia tersenyum kearah Gempa dan Ice.

"Kamu siapa?" Tanya Gempa.

"Aku Beliung, salam kenal" Beliung masih tersenyum kepada Gempa dan Ice, sedangkan Ice yang daritadi memperhatikan beliung merasa ada yang aneh dan hawa disekitarnya tiba tiba berubah.

"Ah, iya salam kenal juga. Yuk masuk dulu" Dengan senyum ramah, Gempa mempersilakan Beliung memasuki rumahnya. Beliung mengangguk dan masuk kedalam rumah tujuh bersudara.

Beliung duduk disofa yang ada diruang tamu, kebetulan lantai satu sudah selesai dibereskan oleh Halilintar dan Taufan.

Melihat ada seorang tamu, Halilintar dan Taufan pun menghampiri Gempa Dan ice lalu ikut duduk disebelah mereka.

"Siapa?" Tanya Halilintar dengan menatap Beliung dengan tatapan datar.

"Ga tau, tetangga mungkin" Bisik Gempa kepada Halilintar yang berada disebelahnya.

Save or Death [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang