[SoD] 7

180 19 3
                                    

⚠Warning Jumscare
Happy Reading^^

Keesokan harinya, mereka semua pergi ke pemukiman warga didesa sebelah untuk memakam kan jasad Ice dengan layak.

Saat melihat jasad Ice yang terdapat banyak bekas sayatan disekujur tubuhnya, tidak sedikit dari warga bertanya-tanya, bagaimana Ice bisa tewas dengan sangat mengenaskan seperti itu?

Beberapa dari warga beranggapan bahwa itu adalah perbuatan dari makhluk gaib dan ada yang beranggapan bahwa itu perbuatan manusia, lagi pula manusia mana yang ingin membunuh manusia yang tidak bersalah seperti Ice?

Di pemakaman Blaze lah yang paling banyak mengeluarkan air mata. Blaze terus menangis seraya memeluk batu nisan yang tertulis nama Ice disana.

Warga-warga sudah bubar dan mereka mendoakan Ice agar tenang dialam sana, dan hanya tersisa para elemental yang menunggu Blaze dari kejauhan.

Mereka memberikan waktu untuk Blaze melepaskan kesedihan nya.

Karena sudah terlalu lama menunggu, alhasil mereka mendatangi Blaze yang masih setia memeluk batu nisan milik Ice.

"Kak blaze..." Blaze tersentak kaget ketika ada tepukan pelan dipundaknya, ia menoleh dan mendapati solar yang menatap nya sendu.

"Udah ya kak, ikhlasin kek Ice. Dia udah tenang disana" kata Solar dengan jari telunjuk yang mengarah kelangit.

"Iya blaze, pasti ice sedih ngeliat kamu dengan kondisi kayak gini" semua mengangguk mendengar perkataan Taufan, tidak termasuk Blaze.

Blaze memandang seluruh anggota keluarga nya, ia mulai berpikir 'Mungkin ice sudah pergi, namun dia akan terus berada dihatiku, selamanya' Begitulah isi dari pikiran Blaze sekarang.

"Yasudah, ayo kita pulang" Blaze berjalan mendahului yang lain, hal itu membuat seluruh elemental yang lain bertatapan.

SoD

Malam hari dikamar Thorn dan Solar, terlihat mereka yang masih terbangun dengan aktivitas nya masing-masing. Alih-alih yang lain sudah pergi ke alam mimpi, karena sekarang sudah pukul sebelas malam, Thorn masih berkutik dengan komik online yang ia baca di ponsel miliknya sambil rebahan dan disebelah nya ada Solar yang membaca novel online di ponsel miliknya.


Kamar mereka didominasi oleh keheningan karena tidak ada dari mereka yang memulai pembicaraan.

Ditengah-tengah membaca nya, Solar teringat dengan perkataan Blaze tempo hari, disaat kejadian dimana Ice meninggal. Dari posisinya yang tadi tengkurap kini menjadi duduk disamping Thorn yang sedang rebahan.

"Kak thorn" panggil Solar dan Thorn pun menoleh.

"Ya, kenapa lar?" Thorn menjawab.

"Kak thorn inget gak, pas kemaren kak blaze bilang di kamar nya ada suara orang ketawa, pas kita masuk kesana ternyata gak ada siapa-siapa selain kak ice yang udah dalam keadaan kayak gitu" kata Solar, Thorn pun berhenti membaca komik nya dan ikut duduk.

"Iya ya, thorn gak inget soal itu lagi kemaren gegara liat kak ice meninggal dan kak blaze, dia kayaknya bener-bener terpukul sama hal itu" wajah Thorn berubah sendu ketika mengingat kejadian baru terjadi kemarin.

"Aku juga kasian sama kak blaze dan sekarang kak blaze ga mau lagi tidur di kamar nya yang dulu" Setelah kejadian kemarin, Blaze sama sekali tidak ingin lagi tidur di kamar yang dulu menjadi kamar nya dan Ice, dan kini ia tidur dikamar Frostfire dan Supra untuk kedepan nya.

Save or Death [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang