I Hate You part 2

492 56 13
                                    

Namun Taehyung tidak tahu, setelah hal berharga yang ia renggut dari Jisoo, dirinya sudah menghancurkan gadis itu. Masa-masa yang sulit, tapi dapat terlewati juga. Hamil tanpa seorang suami, dan untungnya orang tua Jisoo bersikap kooperatif dengan membantu gadis itu menyembunyikan kehamilan, sampai Jisoo lulus SMA. Meskipun mereka harus memindahkan gadis itu ke luar negri, tapi semua usaha tersebut berhasil.

Jisoo menyelesaikan SMA dengan baik, bahkan juga kuliahnya meskipun saat itu sudah memiliki seorang bayi.

10 tahun berjalan singkat. Sekarang gadis yang dulunya lemah, sudah berubah menjadi wanita kuat nan mampu melakukan apapun sendiri. Jisoo berhasil mengembangkan perusahaan atas usahanya dan menjadi pemimpin yang disegani. Selain itu, dia juga menjadi ibu yang sangat sempurna bagi putranya.

"Pangeran berhasil mengalahkan naga jahat itu, dan membawa putri untuk hidup bahagia selamanya. Tamat."

Jisoo tersenyum saat melihat anak semata wayangnya itu sudah tidur. Padahal usianya sudah sembilan tahun, namun putranya ini masih saja manja. Jisoo memaklumi hal tersebut, karena mungkin ini adalah salah satu tindakan protes Jungwon padanya, karena sejak anaknya lahir, Jisoo selalu saja sibuk. Baik karena kuliahnya ataupun sibuk bekerja di perusahaan.

Menarik selimut anak itu makin tinggi, dengan gerakan pelan, Jisoo mencoba beranjak.

"Mama mau kemana?" Anaknya tiba-tiba berseru. "nggak boleh pergi. Mama di sini aja bareng Uwon."

Tersenyum kemudian menangguk, Jisoo masuk ke dalam selimut yang sama dengan sang anak. "Iyaa, mama bakalan tetap di sini nemenin Uwon. Sekarang tidur ya, besok kan sekolah."

"Huum. Ma, Peluk..."

"Iya, Sayang. Mama peluk kok."

***

"Semuanya juga udah. Pokoknya ibuk tenang aja, saya yakin seratus persen......."

Ting!

Dia. Secara kontan waktunya seakan berhenti. Baik Jisoo maupun seseorang yang saat ini tengah menjadi lawan bertatapannya, tampak bergeming di tempat mereka berdiri. Tangan Jisoo perlahan memencet tombol, membuat pintu lift kembali tertutup.

Sementara dia, Kim Taehyung tersadar dari keterpukauannya. Pria itu baru menyadari tindakan heningnya adalah sebuah kesalahan. Taehyung berusaha memencet semua tombol, berharap lift beserta orang yang ia lihat di dalamnya tadi kembali. Sudah sepuluh tahun, dan Taehyung baru diberi kesempatan untuk bertemu dengan perempuan itu lagi. Begitu banyak hal yang dirasa perlu untuk mereka bicarakan.

"Sialan!" Taehyung dengan tidak sabaran menunggu lift terbuka kembali untuknya. Ia harus menemukan Kim Jisoo.

Tidak. Jisoo tidak ingin memiliki urusan lagi dengan pria itu.

"...kita pasti bisa bikin projek ini sempurna." Lisa yang sedang menjelaskan, mengernyit melihat Jisoo yang terlihat berbeda. Atasannya tersebut terlihat sedikit—tegang? "Buk? Ibuk?!"

Jisoo berusaha keras mengontrol dirinya yang mulai kehilangan pikiran tenang setelah tak sengaja bertemu dengan Taehyung.

"Buk?"

Menggeleng menyesuaikan isi kepala, Jisoo akhirnya merespons panggian Lisa; sang asistennya.

"Lisa, kayaknya saya nggak bisa lanjutin meeting hari ini. Kamu tolong gantiin saya ya. Saya tiba-tiba aja kurang enak badan."

"Eeh, ibu nggak apa-apa?"

Jisoo memijat pangkal hidungnya. "Enggak. Saya cuma sakit kepala. Kamu tolong handle semuanya. Saya mau pergi dulu."

For Jisoo-yaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang