Orange

1.7K 181 13
                                    

V BTS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

V BTS

V BTS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jisoo Blackpink

***

Fyi:
-Tulisan yang dibold sama italic, itu lirik lagu ya♡
-Jadi, cerita yang super duper singkat ini seperti mengalir di bait lagunya♥

Happy reading♡

***

Langit jingga sedang sibuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit jingga sedang sibuk. Burung-burung yang tadi bertandang ramai-ramai terbang untuk pulang. Tak ingin terjebak di kegelapan malam, bila saja sang surya benar-benar telah musnah.

Aku ingin melihatmu lebih cepat, bahkan satu menit dan satu detik lebih banyak. Kamu selalu bilang kamu sibuk, jadi kita hanya punya waktu terbatas seperti sebelumnya.

Sangat menyedihkan bahwa waktu bahagia akan segera tiba. Aku masih menyukainya, lebih baik diantara kita.

Seperti itu juga apa yang terjadi pada si pemijak tanah. Waktu bahagia untuk bersama telah berlalu, sehingga memaksa untuk berpisah.

Aku banyak berbicara denganmu.
Aku melihat arloji dan tiba-tiba merasa malu. Aku tak ingin melihatmu pergi sekarang. Tapi aku tidak bisa apa-apa.

Seperti senja, kau pudar di dalam jingga, aku tak berdaya. Aku merasa seperti akan pulang sambil menyesal.
Aku ingin lebih banyak waktu bersamamu.

“Sampai kapan kita berpisah?”

Pertanyaan yang sebetulnya tak bisa dijawab dengan pasti. Kesibukan yang mendera tak pernah selesai, adalah biangnya. Tak ada yang ingin pergi, namun tak ada juga yang mampu bertahan. Sebelah kaki mereka seolah diikat rantai besi, bila sudah saatnya, mereka akan ditarik pulang.

“Kita usahakan secepat mungkin untuk bertemu lagi.”

Jawaban yang selalu berperan menjadi alternatif. Ketimbang terlihat terus-terusan bodoh tak bisa bersuara, ya meski gejolak hati sama menggebunya akan pertanyaan dan jawaban angin tersebut.

Bahkan jika matahari terbenam, seolah menunggunya terbit.
Aku ingin bertemu denganmu lagi besok. Aku merasa sedih setiap kali aku akan pulang.

Satu tarikan nafas terhela pelan yang ketara sengaja diusahakan. Tubuh nan mencondong beberapa derajat, kian dibuatnya lurus kembali. Tatapan mata yang kosong, derai wajah yang frustasi dalam diam.

Sayangnya, matahari terbenam mulai terlihat lagi hari ini.

“Aku lelah.”

Dua kata penghantar ketegangan. Tak ada yang bersuara perkian detik. Tak ada yang tersirat dalam tatapan, karena memang kontak itu tak dilakukan.

Siapapun yang menjalani pastilah sama-sama mengemban rasa lelah, hanya saja mereka sudah menjalaninya sejauh ini, bersabar terlalu sering, yakin ingin menyerah? “Sabarlah sebentar lagi, ku mohon.” begitu sarat akan rasa damba, meski pelafalannya terdengar lurus-lurus saja.

“Tapi di sini sakit, Tae. Aku lelah dengan hubungan kita yang seolah stagnan di titik ini. Semakin banyak rumor tak jelas yang datang padamu maupun aku. Aku sakit hati melihatnya.”

Oranye atau angin sejuk.
Ku persempit jarak di antara kita, hinggaku mampu meraih jari-jarimu. Bahkan jika aku mengatakan kata-kata yang tidak berarti, aku tetap ingin selalu bersamu.

Diam beberapa saat sebagai respons, jemarinya kian meraih keberadaan tangan lentik sang gadis, menanamkan satu keyakinan. “Kita publikasikan sekarang?”

“Kau gila jika melakukannya.”

“Lalu apa yang harus kita lakukan?”

Tarikan nafas dalam terhembus. “Kita berteman saja.”

Saat hari mulai gelap, membuat ekspresiku menjadi gelap juga.
Sebelum kau berbalik, aku ingin memberitahumu hari ini.

“Apa dengan begitu akan membantu? Dengan mengubah status kita, perasaan yang kita miliki juga akan berubah? Kau pikir setelah kita menjadi teman, aku akan berhenti merindukanmu setiap waktu? Tidak.”

“Setidaknya kita tak perlu merasa terbebani ikatan ini lagi.”

“Kau merasa terbebani?”

Respons diam tak menjawab apa-apa.

“Taehyung——”

“Sebentar lagi. Kita sudah sejauh ini untuk menyerah. Kau pikirkan perjuangan kita untuk bertahan tidaklah mudah. Bertahanlah bersamaku, tolong.”

Didahului anggukan, sepasang bibir sama-sama melengkungkan keindahan, sebelum saling mempersempit jarak dan bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Didahului anggukan, sepasang bibir sama-sama melengkungkan keindahan, sebelum saling mempersempit jarak dan bertemu. Melerai setiap keraguan yang memang sering mengisi bagian hampa nyaris menyerah. Mereka kembali memegang ambang tak pasti dengan mencoba bertahan sekali lagi. Mencoba melewati masa-masa suram dan kembali memperjuangkan gejolak hati hingga nanti semua restu dan takdir benar-benar memihak dan kebahagiaan yang menjadi ujungnya.

Semoga saja...

Seperti matahari terbenam yang bersinar, tanpa kondisi, aku harap kamu selalu tersenyum seperti itu setiap hari. Lalu aku bisa menjagamu selamanya. Meskipun gelap, kamu paling bersinar di mataku.

***
END

Ini nih yang namanya real of gaje(╥﹏╥)
Aku lagi dengerin lagi Orange dan tiba-tiba menerawang, hingga terciptalah tulisan ini. Hehehe

For Jisoo-yaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang