Lö̤v̤̈ë̤ Yö̤ṳ̈r̤̈s̤̈ë̤l̤̈f̤̈

10K 533 93
                                    

Genre: Teenfiction.
Cast: Jisoo Blackpink.

***

"pokoknya kamu datang aja ke sini! Bohong dikit ke mama bisa kan? Tega kamu biarin aku jadi obat nyamuk sendiri? Teman-teman aku pada bawa cewek semua"

Begitulah cerocosan yang terdengar sebrang sana. Gadis yang tengah membaca buku di sebrang sini jadi dilema. Apa betul ia harus ke sana? Bisa sih pergi dengan mudah, soalnya mama lagi sibuk di rumah sakit. Tapi masa gak izin mama kalau mau pergi?

"hallo, hallo? Sayang, kamu masih di sana?"

"eh iya? Engg, gimana yah, Yang.."

"tega kamu biarin aku di sini?"

"emmm.. Yaudah deh, aku ke sana"

"yeey.. thank's sayang... Gitu dong. Tambah sayang deh"

"iya.."

"jangan lupa dandan ya? Pakai baju yang mencolok dikit"

"kok-"

"pakai aja, oke? Aku tunggu ya.. Bye. Harus cantik Sayang"

Begitulah yang didapat setiap hari. Semenjak berpacaran dengan pacarnya yang sekarang, Kim Jisoo, iya itulah nama gadis ini. Ia selalu diatur, dipaksa pokoknya Jisoo harus sesuai seleranya dia.

Sudah beberapa minggu ini sikap pemaksanya makin menjadi, tapi Jisoo tak bisa menolak apapun. Dulu, sang pacar hanya memberi saran tentang apa yang hendak dia gunakan, atau apa yang hendak ia lakukan. Tapi sepertinya, karna Jisoo yang selalu menurut, lelaki itu kebiasaan mengubah Jisoo menjadi standarnya.

Dan bodohnya si gadis itu, ia hanya menurut segala kata pacarnya. Termasuk malam ini. Ia harus berbohong pada sang mama.

'mama, maaf...'

***

"gak ada cerita! Aku gak bolehin kamu pokoknya!"

"loh, kenapa?"

"sayaang, buat apa ikut pramuka? Kan kamu udah ikut cheerleader? Kamu juga lebih kelihatan cantik di sana"

"tapi aku mau coba ikut.."

"aduh! Kamu tuh susah ya dibilangin?! Tinggal nurut aja susah ya? Nanti kalau kamu ikut pramuka, kerjaannya panas-panasan. Yang ada kamu item dekil, mau?"

Gelengan pelan diusung. Tapi rasanya tetap ingin ikut kegiatan itu, "Rose sama Lisa juga ikut kok.." cicitnya.

"di sini, yang pacar kamu aku atau Rose sama Lisa?!"

"ya-kamu.." jawabnya seraya menunduk.

"nah, kalau gitu. Kamu cuma perlu dengerin omongan aku. Paham?"

Selalu begitu. Setiap berdebat, pasti Jisoo yang selalu mengalah. Meski itu menyangkut dirinya sekalipun, Jisoo tak bisa berbuat banyak selain menurut.

Entah ini namanya sayang atau bodoh. Yang pasti itu terlihat beda tipis.

"gila! Lo mau sampai kapan sih diatur-atur gitu? Hei Kim Jisoo, di sini yang punya hidup itu, lo! Kok kayaknya lo yang ngotrak di kehidupan sendiri sih!?" oceh Lisa. Kesekian kalinya ia mendengar curhatan Jisoo tentang sang pacar.

Rose yang sepertinya paham dengan guratan murung Jisoo, mengelus punggung temannya itu. Rose memang sedikit lemot, tapi ia kategori manusia yang sangat lembut.

"Ji, gue mau kasih saran boleh gak?"

Mendapat anggukan dari yang ditanyai, Rose tersenyum pelan. Ditatapnya mata gadis yang sudah menjadi temannya sejak SMP itu.

For Jisoo-yaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang